Antisipasi cuaca ekstrem, Pertamina kawal stok dan penyaluran BBM di Enggano

id pertamina,pertamina sumbagsel,pt pertamina,bbm ,bbm pertamina,pulau enggano

Antisipasi cuaca ekstrem, Pertamina kawal stok dan penyaluran BBM di Enggano

SPBU BBM Satu Harga di Pulau Enggano. (ANTARA/HO/20)

Palembang (ANTARA) - PT Pertamina melalui Marketing Operation Region (MOR) II Sumatera Bagian Selatan memastikan stok dan penyaluran  BBM di Pulau Enggano, Provinsi Bengkulu, tetap terjaga untuk mengantisipasi cuaca ekstrem di lautan bebas Samudra Hindia pada beberapa pekan ke depan.

Unit Manager Communication, Relation & CSR MOR II, Umar Ibnu Hasan di Palembang, Kamis, mengatakan, sejauh ini kondisi penyaluran BBM di Pulau Enggano yang merupakan pulau terluar Indonesia yang berada di pesisir Bengkulu, PT Pertamina (Persero) masih berlangsung lancar.

Namun konsumsinya cenderung menurun karena adanya cuaca buruk khas pengujung tahun membuat nelayan tidak melaut sehingga lalu lintas kendaraan dari Bengkulu ke Enggano juga berkurang.

Sementara ini Pertamina mencatat, jumlah Kartu Keluarga (KK) di Enggano sebanyak 1.199 dengan rata-rata konsumsi Premium saat ini adalah sebesar 1.200 liter per hari, sementara konsumsi Biosolar sebesar 100 liter per hari.

Ia mengungkapkan, stok Premium saat ini sebesar 90 Kiloliter dengan ketahanan stok mencapai 75 hari dan Biosolar tersedia stoknya sebanyak 7 Kiloliter dengan ketahanan hingga 70 hari.

“Ini wujud komitmen Pertamina untuk turut serta memajukan perekonomian masyarakat melalui peran strategis Pertamina dalam menyediakan energi yang sesuai dengan prinsip ketersediaan, kemudahan akses, keterjangkauan, penerimaan serta berkelanjutan,” kata Umar.

Program BBM Satu Harga di Pulau Enggano merupakan program Pemerintah untuk mewujudkan keadilan energi di seluruh tanah air dengan tujuan menerapkan kesetaraan di beberapa wilayah di Indonesia terutama di pelosok.

Dalam mengemban tugas ini, Pertamina  menghadapi tantangan dan risiko, khususnya saat mendistribusikan pasokan BBM ke wilayah-wilayah terpencil.

Untuk mencapainya, moda tansportasi yang digunakan beragam, antara lain darat, laut, hingga udara, agar pasokan energi bisa mencapai lokasi tujuan.

"Setelah penerapan kebijakan satu harga, seluruh daerah terpencil bisa menikmati harga yang sama dengan harga yang selama ini diterapkan di SPBU di perkotaan,” kata Umar.