Palembang (ANTARA) - Pemerintah Kota Palembang di Sumatera Selatan pada Rabu memulai pengerjaan proyek pembangunan instalasi pengolahan air limbah di Kelurahan Sei Selayur.
Wali Kota Palembang Harnojoyo mengatakan proyek pembangunan instalasi pengolahan air limbah (IPAL) senilai Rp1,2 triliun tersebut biayanya dipenuhi menggunakan dana dari pemerintah pusat, pemerintah provinsi, pemerintah kota, dan hibah Rp450 miliar dari pemerintah Australia.
Pembangunan IPAL di lahan seluas 5,7 hektare di Kelurahan Sei Selayur, yang berada di seberang Pulau Kemaro, dikerjakan oleh konsorsium yang terdiri atas McConnell Dowell Australia dan PT Pembangunan Perumahan (PP), badan usaha milik negara yang bergerak di bidang konstruksi.
Harnojoyo mengatakan bahwa baru 30 persen sarana sanitasi yang sudah memenuhi standar di Kota Palembang dan limbah rumah tangga kebanyakan masih dibuang ke saluran drainase atau dialirkan ke sungai sehingga mencemari sungai.
"Nanti limbah-limbah itu akan dikelola di IPAL ini," katanya.
IPAL di Sei Selayur ditargetkan dapat menjangkau 21.000 rumah warga pada tahap awal dan selanjutnya akan diperluas. Sarana itu akan dikelola oleh Tirta Musi Palembang.
Australian charge d'affaire to Indonesia Alison Duncan lewat telekonferensi mengemukakan pentingnya akses air bersih dan sanitasi dalam pembangunan berkelanjutan.
Guna membantu Indonesia meningkatkan akses penduduk terhadap sarana sanitasi dan air bersih yang aman, ia mengatakan, pemerintah Australia sejak tahun 2008 mengucurkan investasi untuk pembangunan infrastruktur sanitasi dan air bersih.
"Investasi ini telah menghasilkan ratusan ribu sambungan air minum dan sanitasi baru di Indonesia," kata Alison.
Palembang mulai proyek instalasi pengolahan limbah di Sei Selayur
(Kiri ke kanan) Dirjen Cipta Karya Kementerian PUPR Danis Hidayat, Wakil Gubernur Sumsel Mawardi Yahya dan Wali Kota Palembang Harnojoyo memecet bel menandai awal pengerjaan proyek IPAL di Sei Selayur, Rabu (4/11/2020). (ANTARA/Aziz Munajar/20)
