Angka kesembuhan kasus COVID-19 di Sumsel capai 81 persen

id COVID-19 sumsel, corona sumsel, COVID-19 palembang, kasus sembuh sumsel, kasus meninggal sumsel

Angka kesembuhan kasus COVID-19  di Sumsel capai 81 persen

Kepala Seksi Surveilans dan Imunisasi Dinas Kesehatan (Dinkes) Sumsel Yusri (ANTARA/Aziz Munajar/20)

Palembang (ANTARA) - Angka kesembuhan kasus COVID-19 di Sumatera Selatan telah mencapai 81 persen seiring menurunnya penambahan kasus baru sepekan terakhir meski dikhawatirkan kasus kembali meningkat usai libur panjang.

Kepala Seksi Surveilans dan Imunisasi Dinas Kesehatan (Dinkes) Sumsel Yusri di Palembang, Kamis, mengatakan kasus sembuh per 28 Oktober mencapai 6.233 orang dari total 7.667 kasus konfirmasi positif di 17 kabupaten/kota.

"Saat ini masih ada 1.024 kasus positif dalam penanganan, 367 di antaranya dirawat di rumah sakit dan sisanya isolasi mandiri," ujarnya.

Angka kesembuhan tertinggi disumbangkan Kota Palembang sebanyak 2.763 orang, disusul Kota Lubuklinggau (740 orang), Muara Enim (639), Banyuasin (341), Musi Banyuasin (332), Prabumulih (223), Musi Rawas (184), Muratara (176), PALI (173), Lahat (140), Ogan Ilir (139).

Kemudian OKU (97), OKI (86), OKU Timur (58), Empat Lawang (49), luar wilayah Sumsel (35), Pagaralam (17) dan OKU Selatan (11).

Sementara angka kematian berjumlah 410 kasus tersebar di 17 kabupaten/kota dengan setengahnya tercatat di Kota Palembang.

Rasio 81 persen kesembuhan di Sumsel menjadi yang tertinggi selama tujuh bulan terakhir, sehingga Yusri berharap rasionya terus meningkat meskipun di satu sisi pihaknya khawatir dengan libur panjang cuti yang berpotensi meningkatkan kasus baru.

Sebab hingga saat ini wilayah Sumsel relatif merata berstatus zona oranye, bahkan masih ada satu wilayah zona merah yakni Kabupaten Lahat, hanya Kabupaten Ogan Ilir dan Empat Lawang di zona kuning.

"Nanti akan dilihat setelah libur selesai, kalau jumlah kasus naik lagi maka kemungkinan ada pengaruh dari situ," kata Yusri menambahkan.

Ia mengingatkan masyarakat dan pengelola wisata tetap mematuhi protokol kesehatan selama liburan, tidak disarankan membawa orang lanjut usia dan berlibur ke lokasi yang terlalu ramai.*