Nelayan penikmat program konversi BBM ke BBG, hemat biaya operasional Rp50.000 per hari

id pertamina,konversi bbm ke bbg,bahan bakar minyak,bahan bakar gas,nelayan ,bantuan nelayan,nelayan banyuasin

Nelayan penikmat program konversi BBM ke BBG, hemat biaya operasional Rp50.000 per hari

Pendistribusikan paket konversi Bahan Bakar Minyak (BBM) ke Bahan Bakar Gas (BBG) untuk 1.036 nelayan di Dermaga Perhubungan Muba, Kabupaten Musi Banyuasin, Rabu (15/10). (ANTARA/HO/20)

Palembang (ANTARA) - Puluhan nelayan penikmat konversi Bahan Bakar Minyak ke Bahan Bakar Gas bisa menghemat biaya operasional setelah menggunakan tabung LPG 3 Kg, dengan rata-rata berkisar Rp50.000 per hari.

PT Pertamina (Persero) melalui Marketing Operation Region (MOR) II Sumbagsel, Kementerian ESDM, Komisi VII DPR-RI, dan Pemkab Musi Banyuasin mendistribusikan paket konversi Bahan Bakar Minyak (BBM) ke Bahan Bakar Gas (BBG) untuk 1.036 nelayan di Kabupaten Musi Banyuasin, Rabu (15/10).

Acara dilaksanakan di Dermaga Dinas Perhubungan Kabupaten Musi Banyuasin itu turut hadir Wakil Ketua Komisi VII DPR-RI Alex Noerdin, Bupati Musi Banyuasin Dodi Reza Alex Noerdin, Direktur Perencanaan dan Infrastruktur Migas Alimudin Baso, sementara dari Pertamina diwakili oleh Reza Pahlefi Selaku Region Manager Retail Sales II.

"Kabupaten Musi Banyuasin merupakan awal dimulainya kegiatan Pendistribusian Paket Perdana BBM ke BBG bagi kapal penangkap ikan bagi nelayan sasaran di tahun 2020 ini,” kata Alimudin Baso.

Pada tahun 2020, akan dilaksanakan pembagian 25.000 unit paket konversi BBM ke BBG untuk nelayan sasaran di 42 Kabupaten/ Kota. Sedangkan tahun 2021, direncanakan akan dibagikan sebanyak 28.000 unit paket konversi di 20 provinsi.

Alimudin menambahkan melalui program ini nelayan yang menjadi target dan telah didata, diberikan kemudahan akses energi, dimana diberikan pilihan akan energi yang digunakan.

Adapun manfaat dari konversi BBM ke BBG ini, nelayan dapat mengurangi biaya melaut hingga Rp50.000 per hari, sehingga akan berdampak pada peningkatan perekonomian nelayan.

Region Manager Communication, Relations & CSR PT Pertamina Sumbagsel Dewi Sri Utami mengungkapkan bahwa program ini merupakan Program Kemitraan Kementerian ESDM, DPR-RI dan Pertamina, dimana konversi BBM ke BBG ini diperuntukan bagi kapal penangkap ikan nelayan sasaran tahun anggaran 2020.  

Adapun  kriteria penerima bantuan yang ditetapkan pemerintah yakni nelayan pemilik kapal kurang dari 5 gross ton (GT), kapal berbahan bakar bensin, memiliki daya mesin 13 HP.

"Kami akan terus mengedukasi nelayan bahwa BBG itu lebih aman, lebih murah dan ramah lingkungan,” ujar Dewi.

Setiap nelayan akan diberikan paket konversi berupa mesin perahu full set termasuk baling-baling, conventer kit, selang regulator dan dua tabung LPG.

"Program ini tentunya dapat meningkatkan perekonomian nelayan sasaran yang merupakan kelompok  nelayan kecil,” tutup Dewi.