Polrestro Jaksel temukan indikasi pelajar dimanfaatkan ikut demo

id polrestro jaksel, pelajar ikut demo, demonstrasi, uu cipta kerja, jakarta selatan,berita sumsel, berita palembang, antara sumsel, antara palembang, an

Polrestro Jaksel temukan indikasi  pelajar dimanfaatkan ikut demo

Massa aksi penolak UU Cipta Kerja melempar molotov ke arah polisi di kawasan Tugu Tani, Jakarta, Selasa (13/10/2020). ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/nz

Jakarta (ANTARA) - Polres Metro Jakarta Selatan menemukan adanya indikasi pelajar dimanfaatkan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab untuk ikut demonstrasi menolak Undang Undang Cipta Kerja.

Wakapolres Metro Jakarta Selatan AKBP Agustinus Agus Rahmanto di Mako Polres Jaksel, Jumat, mengatakan selain dimanfaatkan, para pelajar juga diiming-imingi imbalan.

"Ada indikasi seperti itu, karena jujur ada beberapa kejadian, satu-dua kita tanyakan diajak. Begitu dicari siapa orangnya yang mengajak udah tidak ada," kata Agus.

Baca juga: Polri: 806 pelajar ikut demo 13 Oktober

Polres Metro Jakarta Selatan telah mengamankan sebanyak 288 pelajar dalam dua kali pengamanan unjuk rasa yang berakhir ricuh pada 8 Oktober dan 13 Oktober 2020.

Para pelajar tersebut digelandang ke Mako Polres dari lokasi mereka kedapatan berkumpul dan bergerak menuju Istana seperti di Kolong Semanggi dan beberapa ruas jalan lainnya.

Menurut Agus, para pelajar tersebut datang bergerombol setelah mendapat ajakan berujukrasa lewat media sosial.
 
Wakapolres Metro Jakarta Selatan AKBP Agustinus Agus Rahmanto didampingi Kepala Suku Dinas Pendidikan Wilayah I Jakarta Selatan Joko Sugiarto memberikan keterangan usai rakor pencegahan pelajar terlibat demonstrasi di Mako Polres Jaksel, Jumat (16/10/2020). (ANTARA/Laily Rahmawaty)
Saat diamankan dan didata petugas, para pelajar mengaku hanya ikut-ikutan, tidak mengetahui pasti apa yang disuarakan dalam aksi penyampaian pendapat tersebut.

"Benar ini fakta, jadi kasihan adik-adik (pelajar) ini, jadi cuma datang rombongan 10-20 orang dan ada yang bawa mereka. "Pelajar ini berfikir aman, merasa ada yang bawa, nanti ada yang tanggung jawab, pikirnya seperti itu," kata Agus.

Baca juga: Polisi: Ambulans kabur di Menteng diduga bawa batu untuk perusuh

Beberapa pelajar yang didata memberikan keterangan soal diiming-imingi oleh orang yang tidak dikenal, tetapi tidak mengenal siapa yang akan memberikan imbalan.

"Itu kan memanfaatin juga. Momen-momen ini sebetulnya perlu kita cegah terjadi pada adik-adik (pelajar) kita," ujar Agus.

Baca juga: Polisi amankan puluhan pemuda saat aksi massa di Palembang
Baca juga: Polisi tetapkan dua tersangka dalam unjuk rasa ricuh di Palembang