Pemprov Sumsel apreasiasi Himbara salurkan KUR ke sektor pertanian

id KUR,himbara,himpunan bank pemerintah,kredit usaha rakyat,kur sumsel,pemprov sumsel,sumsel,sumatera selatan,gubernur sums

Pemprov Sumsel apreasiasi Himbara  salurkan KUR ke sektor pertanian

Gubernur Sumsel Herman Deru di Palembang, Senin (12/10/2020). (ANTARA/HO/20)

Palembang (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan mengapresiasi bank-bank pemerintah yang tergabung dalam Himpunan Bank Milik Pemerintah (Himbara) yang menyalurkan Kredit Usaha Rakyat ke sektor pertanian.

Gubernur Sumsel Herman Deru di Palembang, Senin, mengatakan berdasarkan laporan Otoritas Jasa Keuangan Regional 7 Sumatera Bagian Selatan realisasi penyaluran KUR juga meningkat signifikan berkat upaya Himpunan Bank Milik Negara (BNI, BRI, BTN, Bank Mandiri) tersebut.

“Dari alokasi Rp4,4 triliun yang diserahkan ke Himbara ditambah dengan adanya Kurda Program Pemprov Sumsel diinformasikan mengalami peningkatan, bahkan sudah 50 persen terealisasi,” kata Herman Deru.

Ia mengatakan Pemprov sangat berterima kasih atas kinerja positif itu apalagi terdata bahwa KUR paling banyak disalurkan pada sektor pertanian.

Dengan adanya aliran modal ke petani ini, Sumsel semakin optimistis bakal masuk dalam tiga besar dalam produksi beras secara nasional.

Lagi pula, Herman Deru menilai, pilihan menyokong sektor pertanian oleh kalangan perbankan ini terbilang realistis mengingat sektor pangan masih bertahan di tengah pandemi COVID-19.

Untuk itu, pemprov terus berkoordinasi dengan OJK Regional 7 Sumbagsel untuk membantu mengawal target pemerintah dalam peningkatan produksi pangan ini.

“Percepatan penyaluran KUR ini juga merupakan komitmen Pemprov Sumsel bersama OJK dan institusi lain untuk memulihkan ekonomi baik nasional maupun Sumsel,” kata dia.

Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan akan mendorong penyerapan Kredit Usaha Rakyat (KUR) di sektor pangan untuk mengejar peringkat tiga besar produksi padi secara nasional dari sebelumnya peringkat lima.

Target peringkat tiga besar itu, menurut Herman Deru, terbilang realistis karena Sumsel memiliki potensi dari ketersediaan lahan, tidak seperti daerah lain di Indonesia.

Potensi Sumsel sangat tinggi, jika aksi ini dibarengi dengan penambahan masa tanam padi dari satu kali tanam menjadi dua kali tanam dalam setahun, atau jika memungkinkan, menjadi tiga kali tanam dalam setahun.

“Berbagai pihak harus bersinergi untuk membantu petani terutama dalam ketersediaan modal kerja mengingat masih banyak petani yang belum sepenuhnya memperoleh akses kepada perbankan atau bankable,” kata Herman Deru.