Presiden Jokowi: Prioritas penanganan COVID-19 untuk 12 kabupaten/kota

id Presiden Jokowi,COVID-19,virus corona,berita sumsel, berita palembang, antara sumsel, antara palembang, antara sumsel hari ini, palembang hari ini

Presiden Jokowi: Prioritas penanganan COVID-19 untuk 12 kabupaten/kota

Presiden Joko Widodo. (ANTARA/HO-Biro Pers Setpres)

Jakarta (ANTARA) - Presiden Joko Widodo meminta 12 kabupaten/kota menjadi prioritas dalam penanganan COVID-19 karena daerah-daerah tersebut menghadapi kasus aktif virus corona jenis baru itu hingga menjangkiti lebih dari 1.000 orang.

Presiden Jokowi dalam rapat terbatas secara virtual dari Istana Merdeka, Jakarta, Senin, meminta penanganan COVID-19 diprioritaskan kepada 12 kabupaten/kota tersebut selama dua pekan ke depan.

Baca juga: Menparekraf: Ribuan kamar hotel disiapkan tampung pasien COVID-19

“Saya juga minta dua minggu ke depan ini diprioritaskan 12 kabupaten kota memiliki kasus aktif lebih dari 1.000 yang menyumbang 30 persen dari total kasus aktif nasional,” kata Presiden dalam rapat terbatas mengenai Laporan Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional.

Sebanyak 12 kabupaten/kota itu, adalah Kota Ambon, Jakarta Utara, Bogor, Kota Depok, Kabupaten Bekasi, Kota Jayapura, Kota Padang, Kota Jakarta Pusat, Kota Jakarta Barat, Kota Pekanbaru, Kota Jakarta Selatan, dan Kota. Jakarta Timur.

Saat ini, kata dia, secara nasional, penanganan COVID-19 di Indonesia terus menunjukkan perbaikan.

Baca juga: Pakar sebut penyebaran COVID-19 paling sering terjadi melalui tangan

Persentase kesembuhan pasien COVID-19 di Indonesia per 11 oktober 2020, kata Presiden, mencapai 76,48 persen atau lebih baik dari rata-rata angka kesembuhan dunia yang 75,03 persen.

Tingkat kematian pasien COVID-19 di Indonesia 3,55 persen atau menurun dibandingkan dengan dua pekan lalu yang  3,77 persen.

Namun, diakui Presiden bahwa angka kematian di Indonesia masih lebih tinggi daripada rata-rata dunia yang 2,88 persen.

Baca juga: Warga selesai isolasi di Sumsel mencapai 5.035 orang

"Namun (angka kematian, red.) masih lebih tinggi dari angka kematian dunia yang berada di 2,88 persen. Ini saya kira tugas besar kita di sini bagaimana rata rata angka kematian itu bisa ditekan terus," ujar dia.

Kasus aktif COVID-19 di Indonesia juga menurun menjadi 19,97 persen dari sebelumnya 22,46 persen. Tingkat kasus aktif COVID-19 saat ini juga lebih rendah dari rata-rata kasus aktif COVID-19 dunia yang 22,1 persen.

Baca juga: Asprov PSSI Sumsel putuskan hentikan kompetisi

Baca juga: Doni: Jangan anggap enteng masalah COVID-19