Warga selesai isolasi di Sumsel mencapai 5.035 orang

id COVID-19 sumsel, corona sumsel, kasus aktif sumsel, data kasus baru corona sumsel, COVID-19 palembang, kasus sembuh sums,berita sumsel, berita palemba

Warga selesai isolasi di Sumsel  mencapai 5.035 orang

Ilustrasi - Petugas medis memeriksa kondisi pasien di ruang isolasi dalam Simulasi Penanganan Pasien Corona di Rumah Sakit. ANTARA/Ari Bowo Sucipto

Palembang (ANTARA) - Jumlah warga terkonfimasi positif COVID-19 di Sumatera Selatan yang telah selesai isolasi atau dinyatakan sembuh oleh satgas penanganan mencapai 5.035 orang dari total 6.667 temuan kasus selama periode 23 Maret hingga 9 Oktober 2020.

Berdasarkan data Satgas COVID-19 Sumsel, Sabtu, ke-5.035 orang selesai isolasi tersebut rasionya 75,41 persen dari total kasus positif, dampaknya peringkat kesembuhan di Sumsel secara nasiona lebih tinggi dibandingkan data temuan kasus.

"Tetapi COVID-19 di Sumsel sampai saat ini belum terkendali karena indikator yang paling penting itu adalah penambahan kasus baru, selanjutnya diikuti angka kesembuhan," kata Kasi Surveilans dan Imunisasi Dinkes Sumsel, Yusri.

Kota Palembang mencatatkan angka kesembuhan tertinggi di Sumsel sebanyak 2.486 orang, di susul Muara Enim (584), Lubuklinggau (458), Banyuasin (300), Musi Banyuasin (169), Prabumulih (165), PALI (137), Ogan Ilir (128), Lahat (107).

Kemudian Musi Rawas (105), Muratara (105), OKI (83), OKU (83), OKU Timur (45), luar wilayah Sumsel (34), Empat Lawang (28), Pagaralam (14), dan OKU Selatan (4).

Menurut dia masih terdapat 1.272 kasus dalam penanganan di Sumsel per 9 Oktober, paling banyak berada di Kota Palembang dan Lubuklinggau.

Sementara untuk kasus kematian tercatat berjumlah 370 kasus atau 5,54 persen dari tota kasus, angka kematian terbilang tinggi karena setiap hari bertambah pengaruh kondisi kasus yang datang ke rumah sakit dalam kondisi berat.

"Kami imbau masyarakat Sumsel segeralah ke fasilitas kesehatan jika mendapati gejala COVID-19, ada atau tidaknya riwayat kontak dengan kasus," tambahnya.

Ia juga mendorong masyarakat agar melakukan uji swab mandiri jika memiliki riwayat kontak dengan kasus namun tidak di uji swab oleh satgas COVID-19, sebab uji swab saat ini memang hanya diperuntukan kontak yang bergejala.

Semakin banyak ditemukan kasus baru maka mempermudah satgas untuk menekan penyebaran kasus dengan pelacakan, pengetesan dan penanganan isolasi maupun perawatan rumah sakit, kata dia.