Harga pertalite di Palembang setara premium mulai akhir Oktober

id Pertalite palembang, program langit biru, pertamina palembang, euro 4, ron 91, harga pertalite setara premium

Harga pertalite di Palembang setara premium mulai akhir Oktober

Region Manager Communication Relations & CSR Sumbagsel PT Pertamina Dewi Sri Utami di Palembang, Selasa (6/10/2020) (ANTARA/Aziz Munajar/20)

Palembang (ANTARA) - Harga bahan bakar minyak pertalite di Kota Palembang akan disubsidi oleh Pertamina hingga setara dengan harga premium mulai akhir Oktober sebagai dukungan untuk program Langit Biru.

Region Manager Communication Relations & CSR Sumbagsel PT Pertamina Dewi Sri Utami di Palembang, Selasa, mengatakan program Langit Biru tersebut mengajak masyarakat agar menggunakan bahan bakar ramah lingkungan.

Baca juga: Insentif tarif listrik baiknya diikuti penurunan harga BBM

"Kota Palembang jadi pilot di Pulau Sumatera untuk program ini, kami ingin mengajak masyarakat merasakan sensasi pertalite harga premium," ujarnya usai audiensi dengan Pemkot Palembang.

Pertamina akan menurunkan harga pertalite dari Rp7.850 menjadi Rp6.450 khusus untuk kendaraan roda dua, roda tiga, taksi dan kendaraan plat kuning.

Baca juga: Harga BBM belum turun, Komisi VII cecar Kementerian ESDM

Pelaksanaanya dimulai pada minggu ke empat Oktober 2020 di 39 SPBU, termasuk diantaranya ada 14 SPBU yang menjual premium nantinya akan diganti menjual pertalite seharga premium.

Dewi mengatakan terdapat jalur khusus penjualan pertalite harga konversi (Rp6.450) dan pertalite harga normal (Rp7.850) di 14 SPBU tersebut.

"Untuk masyarakat yang mampu pakai pertalite yang biasa saja," tambahnya.

Baca juga: Apindo berharap pemerintah kaji ulang harga BBM industri

Menurut dia Palembang dipilih sebagai pilot program Langit Biru karena kadar polusi di wilayah itu termasuk paling rendah pada 2019 dan tingkat konsumsi bahan bakar rendah emisi (pertile - pertamax) juga cukup tinggi.

Rencananya konversi harga pertalite ke premium itu akan berlangsung hingga Desember 2020 untuk tahap pertama, sehingga premium tidak dijual di Palembang selama periode tersebut.

Ia menjelaskan penggunaan bahan bakar pertalite yang lebih berkualitas akan berdampak pada kualitas udara yang semakin baik, tujuan tersebut sejalan dengan komitmen kelestarian lingkungan dari pemerintah Indonesia.

"Kami mengajak masyarakat menggunakan bahan bakar ramah lingkungan sesuai aturan Kemen LHK dan standar Euro 4 dengan minimal RON 91, pemakaian pertalite juga membuat mesin kendaraan lebih awet " kata Dewi menambahkan.