Semen Baturaja dorong "Core Values Akhlak" jadi budaya perusahaan

Palembang (ANTARA) - PT Semen Baturaja (Persero) Tbk mendorong nilai-nilai utama akhlak yang baik dalam program “Core Values Akhlak” menjadi budaya perusahaan sesuai arahan dari Kementerian BUMN.

Direktur Utama Semen Baturaja Jobi Triananda Hasjim di Baturaja, Jumat, mengatakan, upaya ini tak lain untuk merespon Surat Edaran Menteri BUMN Nomor: SE/7/MBU/07/2020 pada 1 Juli lalu.

“Seluruh karyawan Semen Baturaja berikut anak usaha harus memiliki tekad untuk menjadikan nilai-nilai utama akhlak ini menjadi budaya perusahaan,” kata dia.

Nilai-nilai utama itu di antaranya amanah, kompeten, harmonis, loyal, adaptif, dan kolaboratif saat ini sudah masuk dalam penilaian Key Performance Indicator (KPI) setiap karyawan di PT Semen Baturaja.

Untuk itu, perseroan yang memiliki wilayah operasi di Baturaja, Sumatera Selatan ini akan membiasakan karyawan bekerja dalam eksosistem penerapan nilai-nilai ahlak yang mulia ini.

“Kami berharap nilai-nilai baik seperti loyal, amanah, harmonis ini tak sebatas slogan namun direalisasikan dalam kehidupan sehari-hari,” kata dia.

Bagi perusahaan BUMN, penerapan Core Values Akhlak ini diharapkan dapat mendongkrak kinerja badan usaha sehingga secara nyata menjadi motor kesejahteraan sosial bagi masyarakat.

Sebelumnya PT Semen Baturaja (Persero) Tbk resmi menerapkan Core Values Akhlak kepada seluruh karyawannya setelah dilakukan peluncuran serentak oleh BUMN Infrastruktur yang diinisiasi oleh PT Adhi Karya (Persero) Tbk, Jumat (2/10).

Acara yang dilakukan secara virtual itu dihadiri oleh seluruh jajaran Direksi Semen Baturaja dengan turut mengundang Deputi Bidang SDM, Teknologi dan Informasi Kementerian BUMN RI Alex Denni dan Founder ESQ Group Ary Ginanjar Agustian sebagai pembiacara.

Alex Denni menjelaskan perusahaan BUMN dipastikan memiliki core values masing-masing, namun dengan adanya program ini maka perusahaan BUMN memiliki kesamaan dalam penentuan nilai-nilai utama yang dapat dijadikan budaya perusahaan.

Adanya penyelarasan ini juga akan memudahkan perusahaan untuk adaptif dan bertransformasi menjadi lebih baik di masa datang, terutama di era Industri 4.0.

‘’Karyawan BUMN harus bisa beradaptasi karena tantangan industri semakin kuat, apalagi di dalam industri semen di Indonesia. Kompetitor saat ini bisa datang dari berbagai lini dan bahkan dari negara lain. Saatnya bertindak lebih gesit dan mengubah lini bisnis untuk Indonesia yang lebih baik,” kata dia.