Pertamina bantu warga Palembang budidayakan ikan dalam ember "Budikdamber"

id pt pertamina,pertamina,pertamina persero,bumn pertamina,warga palembang,budidaya ikan

Pertamina bantu warga Palembang budidayakan ikan dalam ember "Budikdamber"

Budidaya sayuran dan ikan di dalam ember yang dilakukan Kelompok Tani Mari Setia, Plaju, Palembang. (ANTARA/HO/20)

Palembang (ANTARA) - PT Pertamina Wilayah Sumatera Bagian Selatan membantu sejumlah warga Palembang yang tergabung dalam kelompok tani membudidayakan sayuran dan ikan dalam ember atau populer disebut masyarakat “Budikdamber”.

Region Manager Communication, Relations & CSR PT Pertamina Wilayah Sumbagsel Dewi Sri Utami di Palembang, Minggu, mengatakan, Pertamina membantu warga melalui program CSR untuk mendorong kemandirian ekonomi masyarakat, terutama di saat pandemi COVID-19.

“Sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Pertamina tidak hanya semata menjalankan kegiatan operasional bisnis Perusahaan, akan tetapi memiliki tugas untuk bersama-sama mendorong perekonomian masyarakat terutama di wilayah Ring I,” kata dia.
 
Melalui bantuan ini, perseroan berharap dapat memberikan manfaat yang berkelanjutan kepada masyarakat.

“Pertamina senantiasa merumuskan roadmap agar program dapat berkelanjutan dan memberikan manfaat optimal bagi masyarakat,” kata dia.

Salah seorang warga yang menerima bantuan tersebut, Tahyudi mengatakan sejak melakukan budidaya ini bersama 10 orang anggota Kelompok Tani Mari Setia telah beberapa kali panen tanaman kangkung dan ikan lel.

Ia mengatakan kelompoknya sudah merintis Budikdamber pada akhir tahun 2019 melalui  bantuan dari program tanggung jawab sosial Pertamina.

Selain kelompok Lorong Setia, juga ada tiga kelompok lainnya yang mendapatkan bantuan yang sama yakni kelompok di Lorong Mari, Lorong Mulia, dan Lorong Sepakat, Kelurahan Talangbubuk, Plaju.

"Panen kangkung bisa dua kali dalam satu bulan, dan tanaman dapat bertahan maksimal selama tiga bulan,” kata dia.

Sedangkan panen ikan lele dilakukan setiap 2-3 bulan sekali dengan 1.000 ekor bibit yang dapat menghasilkan rata-rata 90-100 Kg setiap kali panen.

“Kalau perawatannya bagus, tingkat ketahanan hidup lele bisa mencapai 95 persen,” kata dia.

Ia tak menyangkal di saat pandemi ini, kegiatan budidaya tersebut telah menyokong perekonomian keluarga, karena hasil panen bukan hanya dapat dijual tapi juga bisa dikonsumsi sendiri.

Selain itu, anggota kelompok tani juga berbagi keuntungan dari pendapatan yang diperoleh dari setiap panen yakni rata-rata Rp500.000.

“Kami secara bergantian mengurus tanaman dan ikan, hasilnya cukup memuaskan karena sayuran subur dan ikannya juga gemuk-gemuk,” kata dia.

Ikan lele dibudidayakan dalam ember berkapasitas 70 liter. Setidaknya terdapat 52 ember yang dikelola kelompok Pembudidaya Ikan Mari Setia ini.

Agar hasilnya maksimal, puluhan ember berisikan ikan lele itu ditata sedemikian rumah agar tidak terkena sinar matahari secara langsung. Lalu diberikan pakan sebanyak 2-3 kali dalam sehari.