Polda Sumsel tingkatkan deteksi dini cegah konflik pilkada

id polda, pilkada, pengamana pilkada deteksi dini, deteksi dini cegah konflik pilkada , pilkada di tujuh kabupaten susmel

Polda Sumsel tingkatkan deteksi dini cegah konflik  pilkada

Kabid Humas Polda Sumsel Kombes Pol Supriadi (ANTARA/Yudi Abdullah/20)

Palembang (ANTARA) - Kepolisian Daerah (Polda) Sumatera Selatan (Sumsel) meningkatkan deteksi dini untuk mencegah konflik atau gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat di tujuh kabupaten yang akan menyelenggarakan Pilkada pada 9 Desember 2020.

"Deteksi dini adalah salah satu upaya konkret mencegah terjadinya konflik terutama di daerah yang dipetakan rawan terjadi gangguan kamtibmas," kata Kabid Humas Polda Sumsel Kombes Pol Supriadi di Palembang, Jumat.

Menurut dia, beberapa kabupaten yang diantisipasi kemungkinan ada konflik saat berlangsungnya pilkada, di antaranya Kabupaten Ogan Komering Ulu, Ogan Komering Ulu Selatan, dan Musirawas Utara.



"Untuk mencegah terjadinya konflik, setiap polres yang di wilayah hukumnya ada pilkada harus mengoptimalkan pengamanan serta menambah personel," katanya.

Dia menjelaskan pilkada pada akhir tahun ini akan berlangsung di tujuh daerah, yakni Kabupaten Ogan Ilir, Ogan Komering Ulu, Ogan Komering Ulu Timur, Ogan Komering Ulu Selatan, Pali, Musirawas, dan Kabupaten Musirawas Utara.

"Kondisi kamtibmas di tujuh kabupaten tersebut secara umum cukup kondusif, namun ada beberapa daerah yang memerlukan perhatian khusus," kata Supriadi.

Untuk menyukseskan pilkada di tujuh kabupaten dari 17 kabupaten/kota Sumsel itu, pihaknya mengajak semua pihak dan lapisan masyarakat bersama-sama menjaga kondisi kamtibmas yang telah terpelihara dengan baik selama ini agar tetap kondusif.



"Dengan kamtibmas yang kondusif, pelaksanaan pilkada bisa berlangsung dengan aman, damai, dan menghasilkan kepala daerah sesuai dengan keinginan mayoritas masyarakat," ujarnya.

Sebelumnya, Ketua KPU Sumsel Kelly Mariana mengatakan pihaknya meminta dukungan pengamanan dari Polda Sumsel dan jajarannya, terutama di tujuh kabupaten yang akan menggelar Pilkada 2020.

Untuk menghadapi beberapa tahapan persiapan penetapan pasangan calon bupati dan wakil bupati hingga pelaksanaan pemilihan dan pelantikan calon terpilih membutuhkan dukungan pengamanan dari pihak kepolisian.



"Dengan pengamanan maksimal dari pihak kepolisian dan dukungan dari parpol pendukung pasangan calon, pilkada di tujuh kabupaten dari 17 kabupaten/kota dalam provinsi ini dapat berjalan aman dan lancar," ujar Kelly.