Warga Desa Musi Banyuasin swadaya dirikan Bank COVID-19

id umkm muba,musi banyuasin,kabupaten musi banyuasin,pemkab muba,bank covid-19

Warga Desa Musi Banyuasin swadaya dirikan Bank COVID-19

Usaha ternak ikan lele dalam ember yang dibantu modalnya oleh Bank COVID-19 di Desa Mendis Jaya, Kecamatan Bayung Lincir, Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan. (ANTARA/HO/20)

Sekayu (ANTARA) - Warga Desa Mendis Jaya, Kecamatan Bayung Lincir, Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan, secara swadaya mendirikan unit bank yang diberi nama Bank COVID-19 untuk membantu pinjaman modal bagi pelaku usaha.

Kepala Desa Mendis Jaya Jefri KR, Rabu, mengatakan, Bank COVID-19 ini awalnya hanya untuk memberikan bantuan langsung berupa sembako kepada warga desa yang kurang mampu.

Warga bersepakat bahwa Bank COVID-19 ini menampung tabungan warga dalam bentuk sedekah sembako.

Namun seiring berjalannya waktu, saat ini Bank COVID-19 ini bukan hanya melayani kebutuhan pangan atau sembako warga tak mampu saja, tapi memberikan pinjaman modal usaha tanpa bunga.

Joper, salah seorang warga yang menerima bantuan mengatakan dirinya mengunakan uang pinjaman tersebut untuk modal usaha berternak ayam.

“Berkat pinjaman ini saya bisa berternak ayam, awalnya sempat kesulitan mendapatkan modal,” kata Joper.

Selain ke kalangan perorangan, pinjaman modal usaha ini juga menyasar usaha rumahan para ibu-ibu, budidaya ikan dalam ember yang sudah dimanfaatkan 25 Kepala Keluarga.

Camat Bayung Lencir Muhammad Imron mengatakan untuk semakin memaksimalkan usaha memberdayakan ekonomi masyarakat ini, pemkab juga membantu pembuatan izin Produk Industri Rumah Tangga (P-IRT) dan pelatihan pengemasan produknya.

Sayama (40), pelaku usaha kuliner keripik di Desa Mendis, mengungkapkan rasa syukurnya atas keberadaan Bank COVID-19 tersebut.

"Produk kami saat ini ada dodol nanas, berbagai jenis keripik dan makanan ringan yang diproduksi di rumah sendiri. Selama ini memang kekurangan modal, dan bersyukur sekali dapat bantuan,” kata dia.

Bupati Musi Banyuasin Dodi Reza Alex mengatakan insiatif dari warga untuk saling membantu di tengah pandemi ini sangat diapresiasi oleh pemerintah kabupaten.

“Kehidupan warga sedang sulit karena dampak ekonomi akibat pandemi. Adanya kepedulian terhadap sesama ini, merupakan suatu hal yang patut diapresiasi dan dicontoh,” kata dia.
Selain secara swadaya, pemerintah juga memberikan perhatian terhadap keberlangsungan Usaha Mikro Kecil dan Menengah di tengah pandemi COVID-19.

Sejauh ini sebanyak 1.600 pelaku usaha berskala mikro di Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan, mendapatkan Bantuan Presiden Produktif Usaha Mikro yang merupakan upaya pemerintah dalam program pemulihan ekonomi nasional (PEN).

Nilai bantuan tersebut mencapai total Rp3,84 miliar di mana tiap pelaku usaha mikro mendapat Rp2,4 juta.  

“Muba mendapat jatah 1.600 pelaku usaha, namun saya akan mengusulkan lagi penerima bantuan itu bisa ditambah lagi untuk 5.000 pelaku UMKM,” kata dia.