225 SPBU di Sumbagsel sudah digitalisasi

id SPBU,BBM,pertamina,pertamina sumbagsel,berita sumsel, berita palembang, antara sumsel, antara palembang, antara sumsel hari ini, palembang hari ini

225 SPBU di Sumbagsel sudah  digitalisasi

Petugas mengisi BBM ke kendaraan konsumen di salah satu SPBU di Palembang yang sudah terdigitalisasi. (ANTARA/HO/20)

Palembang (ANTARA) - PT Pertamina (Persero) melalui Marketing Operation Region (MOR) II Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel) menuntaskan digitalisasi 225 SPBU dari 468 SPBU yang ditargetkan pemerintah.

Region Manager Comrel & CSR Pertamina Sumbagsel Dewi Sri Utami di Palembang, Kamis, mengatakan SPBU yang telah terdigitalisasi itu terdiri atas 29 SPBU di Bangka Belitung, 28 SPBU di Bengkulu, 33 SPBU di Jambi, 57 SPBU di Lampung, dan 78 SPBU di Sumatera Selatan.

“Sisanya masih dalam proses persiapan serta pemasangan sejumlah perangkat pendukung,” kata Dewi.

Program digitalisasi SPBU merupakan upaya Pertamina untuk mengoptimalkan layanan kepada konsumen dengan memantau ketersediaan, penjualan BBM dan transaksi di SPBU dengan data yang realtime.

Konsep digitalisasi adalah merekam seluruh data transaksi dan stok SPBU secara realtime, yang mana nozzle/selang pengisian BBM ke kendaraan konsumen terhubung dalam sistem yang dapat memberikan data konsumsi dan penjualan.

Data tersebut nantinya dapat dipantau melalui sistem yang bisa diakses oleh pemerintah yang berkaitan dengan data dan pengawasan konsumsi BBM seperti Kementerian ESDM, Kementerian BUMN, Kementerian Keuangan, dan BPH Migas.

Ia mengatakan digitalisasi ini juga akan memberikan kemudahan layanan kepada konsumen, yakni dapat memantau ketersediaan/ stok BBM di suatu SPBU, mengetahui data penjualan jenis BBM dan besaran transaksinya.

“Sistem ini terintegrasi secara nasional, sehingga Kantor Pusat dapat memonitor keseluruhan proses penyaluran BBM secara langsung melalui monitor/ integrated dashboard, terutama data penyaluran BBM bersubsidi dan penugasan,” kata dia.

Mlelaui sistem ini, Pertamina dan pemerintah dapat mengakses data tersebut untuk secara bersama-sama meningkatkan pengawasan terhadap penyaluran BBM subsidi.

Dengan program digitalisasi ini, Pertamina bisa langsung mengetahui jika terdapat SPBU yang akan kehabisan bahan bakar, sehingga dapat ditindaklanjuti dengan upaya pengiriman BBM ke SPBU yang bersangkutan.

“Digitalisasi juga mewujudkan cashless payment antara Pertamina dengan pemilik SPBU, serta pemilik SPBU dengan konsumen,” kata dia.

Ia menambahkan, tujuan utama sistem ini adalah pendataan secara menyeluruh, sehingga Pertamina dapat meningkatkan pelayanan kepada konsumen karena dapat memastikan konsumen menerima BBM sesuai dengan hak nya.

“Sementara bagi Pertamina sendiri, adanya sistem digital ini membuat perusahaan dapat memantau stok BBM di tanki penyimpanan SPBU, jumlah BBM yang dikeluarkan melalui nozzle dan revenue penjualan BBM,” kata dia.