Dinkes Sumsel: Kapasitas tempat tidur pasien COVID-19 di sumsel masih memadai

id kapasitas rumah sakit,COVID-19 sumsel,kapasitas tempat tidur COVID-19 sumsel,kabid yankes dinkes sumsel,rsmh palembang,r

Dinkes Sumsel: Kapasitas tempat tidur pasien COVID-19 di sumsel masih  memadai

Arsip - Petugas Rumah Sakit Umum Moehamad Hoesin (RSMH) Palembang menyiapkan ruangan isolasi tekanan negatif di salah satu bagian RSMH Palembang, Sumsel, Senin (27/1/2020) (ANTARA/Fenny Sely/20)

Palembang (ANTARA) - Kapasitas tempat tidur pasien COVID-19 di 53 rumah sakit di Sumatera Selatan baik rujukan maupun second line masih memadai untuk menampung kasus-kasus baru yang terus bermunculan dan telah mencapai 5.078 orang per 14 September.

Kabid Pelayanan Kesehatan Dinkes Sumsel, Widya Anggraini, Selasa, mengatakan dari 1.123 kapasitas tempat tidur pasien COVID-19 yang tersedia di Sumsel dan terdata pada sistem RS online per 12 September, okupansi atau keterisiannya tercatat 46 persen.

Baca juga: Presiden Jokowi: Masker wujud disiplin nasional

"Keterisian ini sifatnya fluktuatif, pada awal-awal keterisian sempat lebih dari 60 persen karena kasus gejala ringan sampai berat juga dirawat," ujarnya.

Namun saat ini kriteria pasien yang dirawat hanya bergejala berat dan ditentukan oleh dokter penanggung jawabn sedangkan kasus gejala ringan hingga sedang cukup isolasi mandiri.

Baca juga: Pumpunan - Berjuang 35 Hari Melawan virus COVID-19

Dari 53 rumah sakit penyedia ruang isolasi COVID-19, kata dia, okupansi paling tinggi memang sedang di alami Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Muhammad Hoesin (RSMH) Palembang yang mencapai 88 persen, yakni 121 tempat tidur terisi dari 137 yang disediakan.

Tingginya keterisian itu karena RSMH berstatus RS Tipe A rujukan nasional yang diprioritaskan untuk pasien dengan kondisi sangat berat di Sumsel, sebab jumlah SDM dan peralatan yang disediakan juga lebih mumpuni untuk merawat pasien COVID-19.

Baca juga: Vaksin corona mungkin siap bagi publik China pada November 2020

Sedangkan keterisian empat rumah sakit rujukan lainnya terpantau masih cukup, yakni RSUD Provinsi Siti Fatimah Palembang (52 persen), RSUD Kayuagung (0 persen), RSUD Rivai Abdullah (0 persen) dan RSUD Lahat (31 persen).

"RS di Kota Palembang paling tinggi keterisianya karena kebanyakan pasien yang dirawat memang paling banyak dari wilayah Palembang," tambahnya.

Lamanya perawatan pasien COVID-19 menurut dia berkisar 10 - 14 hari, sehingga Ia juga mendorong agar rumah sakit dapat lebih cepat memperbarui data masuk dan keluarnya pasien COVID-19 pada sistem Kemenkes.

Sementara berdasarkan data Satgas Penanganan COVID-19 Sumsel per 14 September, terdapat 1.012 kasus konfirmasi positif yang masih aktif dalam penanganan, 600 di antaranya isolasi mandiri dan 412 kasus dalam perawatan rumah sakit.

Baca juga: Wakil Wali Kota Palembang nilai warganya 90 persen patuhi protokol
Baca juga: Zona merah COVID-19 di Sumsel bertambah tiga wilayah