Menkeu Sri Mulyani sebut belanja negara dalam RAPBN 2021 naik Rp2,5 triliun

id sri mulyani,rapbn 2021,subsidi energi,belanja negara,berita sumsel, berita palembang, antara sumsel, antara palembang, antara sumsel hari ini, palemba

Menkeu Sri Mulyani sebut belanja negara dalam RAPBN 2021 naik Rp2,5 triliun

Menteri Keuangan Sri Mulyani. ANTARA/twitter @KemenkeuRI/pri. (ANTARA/twitter @KemenkeuRI)

Jakarta (ANTARA) - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyebutkan target belanja negara untuk tahun depan naik sebesar Rp2,5 triliun menjadi Rp2.750 triliun dari RAPBN 2021 yang telah disusun pemerintah Rp2.747,5 triliun.

“Kami melihat ada kenaikan untuk subsidi energi yakni Rp2,4 triliun dan DBH turun Rp0,8 triliun,” kata Sri Mulyani dalam Raker bersama Banggar DPR RI di Jakarta, Jumat.

Baca juga: Nilai tukar rupiah ditutup melemah 34 poin

Kenaikan belanja disebabkan oleh adanya tambahan subsidi energi mengenai gas LPG tiga kilogram yang mencapai Rp2,4 triliun dan penurunan Dana Bagi Hasil (DBH) Rp0,8 triliun sebagai dampak dari perubahan pendapatan negara.

“Itu karena adanya penambahan volume dari 7 juta metrik ton jadi 7,5 juta metrik ton,” ujar Sri Mulyani.

Baca juga: Menkeu: Konsumsi, investasi, dan ekspor Indonesia kunci pertumbuhan nol persen

Ia merinci untuk belanja pemerintah pusat naik Rp3,3 triliun menjadi Rp1.954,5 triliun dari postur RAPBN 2021 sebelumnya yaitu Rp1.951,3 triliun.

Belanja pemerintah terdiri dari belanja K/L (Kementerian/Lembaga) yang tetap yaitu Rp1.029,9 triliun dan belanja non K/L naik Rp3,3 triliun dari Rp921,4 triliun menjadi Rp924,7 triliun.

Untuk transfer ke daerah dan dana desa (TKDD) turun Rp0,8 triliun menjadi Rp795,5 triliun dari postur RAPBN 2021 sebelumnya yang sebesar Rp796,3 triliun.

Penurunan itu terjadi karena transfer ke daerah turun Rp0,8 triliun dari Rp724,3 triliun menjadi Rp723,5 triliun dan dana desa yang tetap Rp72 triliun.

Baca juga: Menko Airlangga: ekonomi Indonesia mulai bergerak positif
Baca juga: Sandiaga Uno: RI ditargetkan jadi negara ekonomi ke-4 terbesar dunia, ini syaratnya
Baca juga: Pengamat proyeksikan tren ekonomi Indonesia kuartal tiga membaik