Palembang (ANTARA) - Pemerintah Kota Palembang, Sumatera Selatan berupaya melakukan penyeleksian secara ketat warga yang masuk daftar penerima bantuan perbaikan rumah melalui program "Bedah Rumah" agar bantuan tersebut tepat sasaran.
"Penyeleksian warga penerima bantuan program perbaikan rumah dilakukan dengan menurunkan tim ke kawasan permukiman penduduk dan menerima usulan masyarakat yang prihatin melihat kondisi tetangganya yang hidup di rumah tidak layak huni," kata Sekda Palembang, Ratu Dewa di Palembang, Kamis.
Menurut dia, program bedah rumah dananya terbatas, selain dari APBD juga didukung dari zakat pegawai di lingkungan Pemkot Palembang yang dihimpun Badan Amil Zakat Nasional (Baznas).
Melalui penyeleksian secara ketat, diharapkan bantuan tersebut bisa diterima oleh warga yang benar-benar kondisinya memprihatinkan atau secara ekonomi sulit untuk melakukan perbaikan rumahnya, katanya.
Dia menjelaskan, Pemkot Kota Palembang terus berupaya menjalankan program "Bedah Rumah" sehingga secara bertahap tidak ada lagi warga yang tinggal di rumah tidak layak huni dan dapat mempercepat penataan kawasan kumuh.
"Program bedah rumah selain bermanfaat untuk membantu perbaikan rumah warga miskin, juga bisa mendukung program penataan daerah kumuh," ujarnya.
Program bedah rumah pada tahun depan diupayakan berjalan lebih baik lagi dengan menyesuaikan kondisi keuangan daerah, bantuan dari berbagai pihak, dan dana zakat yang dihimpun Baznas Palembang.
Kegiatan perbaikan rumah warga miskin itu secara bertahap dilakukan di 18 kecamatan yang terdapat kawasan kumuh sehingga ke depan diharapkan tidak ada lagi daerah kumuh, ujar sekda.
Pemkot Palembang seleksi ketat penerima bantuan bedah rumah
Sekda Palembang, Ratu Dewa. (ANTARA/Yudi Abdullah/20)
