"Pemuda desa masih banyak yang belum tahu soal prakerja tersebut, sehingga sosialisasi harus terus ditingkatkan," kata Ivanry saat dihubungi di Manado, Kamis.
Dia mengatakan kartu prakerja hanyalah sebuah solusi sementara, tapi bukan solusi utama dan jangan akhirnya prakerja ini menciptakan mental pemalas karena para generasi muda tidak mau berusaha secara mandiri.
Dia mengatakan dalam program prakerja pelatihan lebih memfokuskan kepada pengembangan kompetensi menjadi karyawan yang berkualitas, hal itu tentu baik, tapi harus dilihat juga bahwa pandemi saat ini sepertinya untuk enam bulan ke depan, masih sedikit perusahaan yang menerima karyawan baru karena justru PHK malah tambah naik.
"Yang saya lihat juga program paket pelatihan tidak ada satupun pelatihan tentang agribisnis baik itu pertanian, peternakan maupun perikanan, padahal kita Negara agraris, seharusnya ini menjadi perhatian," katanya.
Ia menjelaskan dari sejak pandemi COVID-19 ini mulai masuk pada awal tahun, pihaknya sudah usulkan stimulus di sektor pertanian untuk ketahanan pangan, agar ketika resesi melanda maka fundamental ekonomi tidak terlalu kuatir.
"Karena kita akan punya stock pangan yang cukup, negara akan kuat jika punya cadangan makanan dan rakyat tidak kelaparan, kita belum melihat berkat Tuhan bagi Indonesia dengan iklim tropis yang menunjang bisa panen sepanjang tahun," jelasnya.
