Ogan Komering Ulu raih penghargaan Anugerah Aksara Pratama

id Buta aksara, raih penghargaan, berantas buta aksara, Ogan Komering Ulu, Bupati Kuryana Azis,berita sumsel, berita palembang, antara sumsel, antara pal

Ogan Komering Ulu raih penghargaan  Anugerah Aksara Pratama

Pemkab Ogan Komering Ulu raih penghargaan Anugerah Aksara Pratama dari Kemendikbud RI (ANTARA/Edo Purmana/20)

Baturaja (ANTARA) - Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan meraih penghargaan Anugerah Aksara Pratama dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI karena dinilai berhasil dalam memberantas buta aksara di wilayah setempat.

Penghargaan bergengsi tingkat nasional ini dianugerahkan kepada Bupati OKU, Kuryana Aziz dalam Puncak Perayaan dan Penganugerahan Hari Aksara Internasional (HAI) ke 54 Tingkat Nasional Tahun 2020 yang digelar secara Virtual di ruang induk rumah dinas bupati setempat, Rabu.

"Pemberantasan aksara ini adalah kewajiban bagi setiap daerah, dan alhamdulillah Kabupaten OKU setiap tahunnya anggarkan untuk pemberantasan buta aksara ini,” kata Bupati OKU, Kuryana Aziz di Baturaja, Rabu.

Kuryana mengatakan, pemberantasan buta Aksara di OKU ini sudah dilakukan sejak 2011 lalu, namun sejak beberapa tahun terakhir yakni dari 2018 hingga saat ini angka penurunan buta aksara ini sangat signifikan.

"Saat ini buta aksara di OKU tercatat tinggal 0,7 persen lagi," ungkapnya.

Ke depan lanjut Kuryana, pemberantasan buta aksara ini akan ditingkatkan hingga mencapai angka nol persen.

"Jika semua pihak mau bekerja keras mungkin saja Kabupaten OKU zero buta aksara," tegasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan OKU, Teddy Meilwansyah menambahkan penghargaan ini diberikan dalam rangka peringatan hari buta aksara internasionl tahun 2020.

Menurut dia, Kabupaten OKU pada tahun ini menjadi satu-satunya kabupaten di Indonesia yang mendapat penghargaan anugerah Aksara Pratama dari Kemendikbud RI.

Dia mengemukakan, pada 2018 buta aksara di OKU mencapai angka 1,67 persen namun pada tahun 2019 menurun drastis menjadi 0,7 persen.

"Mudah-mudahan tahun depan OKU terbebas dari buta aksara, ” harapnya.