PSSI siapkan Rp5 miliar tes usap Liga 1 dan Liga 2

id PSSI,Liga Indonesia,Mochamad Iriawan

PSSI siapkan Rp5 miliar tes usap  Liga 1 dan Liga 2

Menpora Zainuddin Amali (tengah) bersama Ketua Umum PSSI Mochammad Iriawan (kiri) dan Direktur Teknik PSSI Indra Sjafri (kanan) meninjau latihan Timnas U-19 di Stadion Madya. (ANTARAFOTO/PUSPA PERWITASARI)

Jakarta (ANTARA) - PSSI telah menyiapkan dana sebesar Rp5 miliar untuk swab test atau tes usap para pemain dan seluruh pihak pertandingan untuk kelancaran kompetisi Liga 1 dan Liga 2 Indonesia.

"Kita siapkan anggaran untuk swab itu Rp5 miliar kurang lebih. Itu memang menjadi tanggung jawab federasi dan tentu kalau sudah bergulir ada sponsor kembali," kata Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan dalam webinar di Jakarta, Selasa.

Baca juga: Latihan keras timnas U-19 buat pemain pingsan dan cedera

Iriawan mengatakan Satgas Percepatan penanganan COVID-19 juga akan membantu PSSI untuk swab test ini.

Dengan begitu, federasi dan operator liga bisa menerapkan protokol kesehatan ketat sesuai dengan ketentuan sepak bola di tengah pandemi.

"Pak Doni Monardo (Ketua Satgas COVID-19) juga mengatakan akan membantu kami. Jadi meringankan kami juga," kata Iriawan.

Baca juga: Pelatih Shin Tae-yong: laga kontra Bulgaria tak mudah bagi timnas U-19

Menurut dia, bergulirnya kembali kompetisi sepak bola Indonesia akan membuktikan kepada dunia bahwa olahraga di Indonesia bisa berdampingan dengan COVID-19.

Menurut dia masyarakat Indonesia tak bisa menunggu kapan pandemi berakhir sebelum vaksin ditemukan. Oleh karena itu, kata Iriawan, salah satu caranya adalah hidup berdampingan dengan COVID-19 sembari menunggu vaksin dan ketat menerapkan protokol kesehatan.

"Lewat bergulirnya lagi kompetisi Liga 1 dan Liga 2 kami ingin menunjukkan ke dunia kalau Indonesia juga sudah siap untuk hidup berdampingan dengan COVID-19 dan menerapkan sistem kehidupan baru atau new normal," kata dia.

Baca juga: PSSI: pengunduran jadwal turnamen Kroasia baik untuk timnas U-19

Dia menilai kelanjutan kompetisi bakal berpengaruh kepada geliat ekonomi yang berdasarkan kajian salah satu universitas perputaran ekonomi dalam satu musim mencapai Rp3 triliun.

"Menurut kajian Universitas Indonesia satu musim kompetisi berhenti Rp3 triliun kerugian yang ada di masyarakat. Dan jika satu musim kompetisi berhenti maka satu generasi akan terputus," kata dia.