Jakarta (ANTARA) - Hingga partai keempat turnamen simulasi Piala Thomas 2020, tim Rajawali masih belum terhentikan dengan kembali mencetak kemenangan setelah ganda putra Pramudya Kusumawardana/Yeremia Erich Yoche Rambitan menundukkan wakil tim Garuda, Bagas Maulana/Muhammad Shohibul Fikri.
Pada partai ini Pramudya/Yeremia harus melalui pertarungan ketat dan selesai dengan rubber gim 22-20, 13-21, 21-17 dalam laga yang berlangsung di Pelatnas PBSI Cipayung, Jakarta, Selasa.
"Dari awal memang kami sama-sama main ngotot dan ingin menang, kami juga tadi sebisa mungkin menghindari dimatikan (pukulan) lawan. Jadi permainan memang sangat ketat," ujar Yere soal pertandingannya.
Baca juga: Jonatan: duelnya dengan Anthony jadi ajang pemantapan teknik
Sempat unggul di gim pertama, Pramudya/Yeremia justru tertinggal di gim kedua sehingga memaksa gim penentu. Menurut Pram, kekalahan di gim kedua diakibatkan menang angin sehingga mereka kesulitan mengontrol arah bola.
"Di gim kedua lebih menang angin, akurasinya jadi kelebihan. Saat memukul bola jadi error, arahnya lebih jauh dari perkiraan. Di faktor itu sih kami jadi tidak bisa unggul dari mereka," pungkas Pramudya.
Baca juga: Timnas bulu tangkis dihadapkan jadwal padat selepas Piala Thomas-Uber 2020
Bermain dalam konsep beregu menjadi pengalaman tersendiri bagi mereka. Baik Pramudya dan Yeremia mengaku mendapat pelajaran berharga bisa terlibat dalam turnamen beregu meski berupa simulasi Piala Thomas.
"Bedanya di beregu tekanannya lebih tinggi soalnya harus menang untuk tim, kalau kita kalah ya kerasanya bareng-bareng. Tekanannya lebih terasa lah," kata Pramudya.
"Kalau saya pribadi lebih percaya diri ya, karena partai sebelumnya sudah menang jadi kami agak santai. Tapi karena ini ajang uji coba jadi kami tetap tidak mau lengah," kata Yere menambahkan.
Baca juga: PBSI siap gelar simulasi Piala Thomas-Uber dengan protokol kesehatan
Baca juga: Susi: Indonesia waspadai Malaysia di Piala Thomas 2020
Baca juga: China kalahkan Jepang untuk raih Piala Thomas
Berita Terkait
Kento Momota gantung raket pada usia 29 tahun
Kamis, 18 April 2024 15:04 Wib
Jonatan teruskan tradisi tunggal putra Indonesia sebagai finalis BAC
Minggu, 14 April 2024 11:21 Wib
Fokus membawa Gregoria amankan tempat di 16 besar BAC 2024
Rabu, 10 April 2024 20:31 Wib
Gugur di babak pertama BAC, Bagas/Fikri tak lolos ke Paris
Rabu, 10 April 2024 10:53 Wib
Fajar/Rian tembus 16 besar All England 2024
Kamis, 14 Maret 2024 5:29 Wib
Indonesia raih tiga medali emas para-bulu tangkis World Championship
Senin, 26 Februari 2024 11:45 Wib
Tim Indonesia siap tempur pada pertandingan pembuka BATC 2024
Senin, 12 Februari 2024 17:45 Wib
Chou Tien Chen: Perjalanan melawan kanker tidak mudah
Rabu, 7 Februari 2024 16:35 Wib