Tesla cekcok dengan e-commerce China

id tesla,mobil listrik,berita sumsel, berita palembang, antara sumsel, antara palembang, antara hari ini, palembang hari ini, jembatan ampera, berita pal

Tesla cekcok  dengan e-commerce China

Tesla Model 3. (REUTERS/SUN YILEI/SUN YILEI)

Jakarta (ANTARA) - Tesla terlibat perselisihan dengan e-commerce China, Pinduoduo Inc, yang dianggap telah melanggar kebijakan terkait promosi produk sedan listrik Tesla Model 3, dilansir South China Morning Post, Rabu (19/8).

Konflik itu bermula pada bulan lalu ketika pelanggan di Wuhan melihat penawaran Tesla Model 3 dari distributor mobil YiAuto di platform Pinduoduo dengan harga di bawah pasaran.

YiAuto yang berbasis di provinsi tenggara Fujian mengiklankan sedan itu seharga 251.800 yuan (36.320 dolar AS), 7 persen lebih murah daripada harga resmi yang ditetapkan Tesla.

Baca juga: Kendaraan mobil otonom Ford diperkenalkan tahun depan

Setelah mengetahui iklan itu, Tesla membatalkan segala bentuk kerja sama dengan Pinduoduo atau YiAuto. Namun YiAuto tetap melanjutkan promosinya, sampai konsumen pria di Wuhan membayar mobil itu.

Tesla kemudian menganggap bahwa konsumen itu membeli mobil secara tidak resmi, dan tidak akan mendapatkan layanan-layanan yang disiapkan Tesla untuk konsumen.

Dilansir Bloomberg, Tesla mengatakan pada Selasa (18/8) bahwa mereka akan melindungi konsumen, asalkan konsumen juga mau "melindungi haknya secara sah" dari platform penjualan lain yang memberikan promosi.

Perwakilan Tesla di Beijing mempersilakan konsumen itu untuk membeli mobil Tesla melalui jaringan penjualan yang sah.

Di sisi lain, Pinduoduo mengatakan "kecewa karena Tesla mempersulit penggemar untuk mendapatkan mobil impian mereka".

Tidak seperti distributor mobil pada umumnya, Tesla memiliki jaringan penjualan sendiri berupa showroom dan platform digital. Pelanggan dapat melihat-lihat mobil Tesla secara online sebelum membeli mobil dengan ketentuan harga yang sudah ditetapkan pada platform itu.

Baca juga: Elon Musk: Tesla beli lebih dari seribu ventilator dari China
Baca juga: CEO Panasonic: Elon Musk jenius tapi terlalu optimistis