Pemerintah ingin kurangi pencemaran dengan kendaraan listrik berbasis baterai

id kendaraan listrik,baterai kendaraan listrik,berita sumsel, berita palembang, antara sumsel, antara palembang, antara sumsel hari ini, palembang hari i

Pemerintah ingin kurangi pencemaran dengan kendaraan listrik berbasis baterai

Bus listrik milik TransJakarta sebagai moda transportasi masa depan untuk mengurangi polusi, sedang berhenti di halte seberang Gedung Balai Kota, Jakarta. ANTARA/Ahmad Wijaya

Jakarta (ANTARA) - Pemerintah ingin mengurangi dampak buruk pencemaran udara bagi lingkungan yang ditimbulkan kendaraan berbahan bakar fosil dengan mengembangkan kendaraan listrik berbasis baterai (KLBB).

"Adalah tidak kalah penting pemerintah sedang mengembangkan kendaraan listrik berbasis baterai, yang diharapkan tidak saja mengurangi ketergantungan terhadap kendaraan bahan bakar fosil, tapi juga kurangi dampak buruk lingkungan," kata Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut B Panjaitan dalam webinar bertema Transportasi Untuk Merajut Keberagaman. Episode: Moda Transportasi Darat di Jakarta, Rabu.

Baca juga: Masyarakat Sumsel waspadai penularan COVID-19 melalui udara

Pemerintah sangat serius mengembangkan kendaraan listrik berbasis baterai dan saat ini sudah mengalami kemajuan yang sangat berarti, antara lain dengan sudah keluarnya Peraturan Presiden serta sejumlah berbagai peraturan kementerian dan lembaga.

Luhut sebelumnya mengatakan Indonesia siap menyambut investasi produksi kendaraan listrik dan segera menyelesaikan peraturan turunan, termasuk soal pajak hingga penggunaan plat khusus mobil listrik.

Baca juga: Ini rekomendasi dokter jika COVID-19 dinyatakan menular lewat udara

Sementara itu, Staf Khusus Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Benny Susetyo mengatakan kebijakan menggunakan kendaraan listrik adalah sangat tepat karena ke depan masyarakat harus menghirup udara segar yang terbebas dari polusi.

"Kebijakan yang diambil pemerintah sudah tepat mulai efisiensi supaya ada penghematan bahan bakar dan lebih banyak menggunakan kendaraan listrik," kata Benny.

Dia menilai kendaraan listrik lebih efisien dan lebih murah yang merupakan peluang besar untuk digunakan oleh transportasi publik untuk menghasilkan udara yang segar.

"Kereta api sudah menggunakan tenaga listrik. Maka transportasi umum seperti bus juga sudah seharusnya menggunakan tenaga listrik juga," katanya.

Untuk mendorong penggunaan kendaraan listrik maka Indonesia bisa menjadi lokasi pembangunan pabrik baterai dengan kemampuan teknologi, sehingga bisa lebih efisien dan lebih murah.

"Jadi ramah lingkungan adalah kebutuhan masyarakat, sehingga ke depan transportasi umum kendaraan listrik bebas polusi perlu ditingkatkan yang pada akhirnya memberikan udara segar dan nyaman, serta menambah usia produktif," kata Benny.