Pemkab Musi Banyuasin dorong penggunaan aspal karet

id aspal karet,jalan ,aspal karet di musi banyuasin,musi banyuasin,jalan muba,harga karet,berita sumsel, berita palembang, antara sumsel, antara palemban

Pemkab Musi Banyuasin dorong penggunaan  aspal karet

Bupati Musi Banyuasin Dodi Reza Alex mendengar penjelasan terkait penggunaan aspal karet dari peneliti pada kegiatan workshop Kementerian PUPR. (ANTARA/HO/19)

Sekayu (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin mendorong penggunaan aspal karet untuk kemantapan seluruh jalan di daerahnya.

Plt Kepala Dinas Perkebunan Muba Akhmad Toyibir di Sekayu, Senin, mengatakan, pemkab menargetkan pada 2022 dapat diterapkan di seluruh jalan Musi Banyuasin setelah mulai digunakan di sejumlah ruas jalan pada 2018.

“Target kami tahun 2022 semua jalan di Muba sudah pakai aspal karet,” kata dia.

Ia mengatakan berkat inovasi penggunaan aspal karet itu, pemkab mendapatkan penghargaan dari Kementerian PUPR pada 2018 berupa bantuan Rp20 miliar.

“Kami akan terus mengawal program ini, salah satunya dengan mewajibkan para kontraktor untuk menggunakan aspal karet,” kata dia.

Ia mengatakan penyerapan karet untuk kebutuhan dalam negeri ini tak lain untuk mengatasi pelemahan pasar ekspor dalam beberapa tahun terakhir.

Harga karet di tingkat petani terus merosot dikarenakan terjadi kelebihan pasokan di pasar internasional.

Bagi Musi Banyuasin, sektor perkebunan karet sangat penting karena memiliki luas perkebunan 207.355 Hektare (Ha) yang 90 persennya merupakan perkebunan rakyat.

Dari ratusan hektare itu menghasilkan 155.303 ton karet kering dalam bentuk slab atau bahan olahan karet (bokar). Selain bokar, dihasilkan juga produk crumb rubber dengan kualitas SIR 10 dan SIR 20 denganjumlah produksi rata-rata 86.400 ton per tahun.

Dari sisi penjualan karet, Muba menjadi kabupaten yang terbanyak memiliki Unit Pengolahan dan Pemasaran Bokar (UPPB) di Sumsel dengan total 70 unit.

Musi Banyuasin bahkan menjadi satu-satunya kabupaten yang salah satu UPPB-nya memiliki alat mesin sentrifuge (mesin pemisah lateks) yang berada di Desa Cipta Praja Kecamatan Keluang Muba.

Sementara itu, Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional Sumatra Selatan telah menyerap 248,18 ton bahan olah karet atau bokar dari petani sebagai bahan campuran aspal karet hingga semester pertama 2020.

Kepala BBPJN Sumsel Kgs Syaiful Anwar mengatakan bahwa pihaknya sudah mengalokasikan dana sebanyak Rp15,7 miliar untuk membeli bokar langsung dari petani dengan target hingga 747,38 ton sepanjang 2020.

Pembelian bokar petani tersebut dilakukan melalui kelompok tani atau unit pengolahan dan pemasaran bokar (UPPB) yang tersebar di sentra-sentra penghasil karet Sumsel.

“Paling lambat akhir September ini dana tersebut sudah diserap semua. Ini juga upaya mitigasi dampak COVID-19 untuk menjaga daya beli masyarakat di desa sekaligus menjaga kemantapan jalan nasional,” kata dia.

Program aspal karet sebetulnya telah berjalan sejak dua tahun lalu dan sudah diterapkan di sepanjang 25,38 kilometer atau di tiga ruas jalan nasional.

Komposisi aspal karet terdiri atas karet alam sebesar 0,42 persen, aspal minyak 5,58 persen, dan agregat kasar dan halus sebesar 94 persen. Pemanfaatan karet alam adalah 7 persen dari kadar aspal.