Petugas pemadam kebakaran sempat kesulitan padamkan kebakaran hebat di Sentul

id Kebakaran hebat, di sentul, kabupaten bogor, jawa barat

Petugas pemadam kebakaran sempat kesulitan padamkan kebakaran hebat di Sentul

Kejadian kebakaran di pabrik bahan kimia, PT Interflex Sejahtera Perdana yang berlokasi dj Kawasan Industri Sentul, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat (7/8/2020). (ANTARA/HO-Disdamkar Kabupaten Bogor)

Sentul, Bogor (ANTARA) - Petugas Dinas Pemadam Kebakaran (Disdamkar) Kabupaten Bogor, Jawa Barat, sempat kesulitan memadamkan kebakaran hebat di pabrik bahan kimia, PT Interflex Sejahtera Perdana yang berlokasi di Kawasan Industri Sentul, Kabupaten Bogor, Jumat.

"Banyak unsur plastik juga. Jadi mudah terbakar. Kita kerahkan 12 unit mobil pemadam kebakaran dari empat sektor. Ada perbantuan juga dari Kota Bogor dan Kota Depok," kata Sekretaris Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Bogor, Sigit Wibowo di sela penanganan.

Menurutnya, petugas di tempat kejadian perkara (TKP) membutuhkan upaya ekstra untuk melakukan pemadaman lantaran besarnya kobaran api. Pasalnya, barang-barang yang ada di dalam pabrik, cenderung mudah terbakar.

Sigit menyebutkan kebakaran bermula pada pukul 12.30 WIB saat sebagian besar pegawai menunaikan ibadah Shalat Jumat. Penyebab kebakaran sendiri hingga kini belum diketahui.

Saat itu, api menjalar hingga ke luar pabrik, bahkan ke selokan dan seperti mengejar orang yang ada di sekitar jalan di luar pabrik. Mereka yang ada di sana pun kocar-kacir ketika melihat kobaran api kian membumbung tinggi.



Mobil pemadam kebakaran dari Sektor Cibinong, Leuwiliang, Ciomas, Ciawi hingga dari Kota Bogor dan Depok, diterjunkan untuk memadamkan api yang kian membesar

Beruntung, hujan intensitas lebah sempat mengguyur kawasan tersebut sekitar pukul 15.00 WIB. Sehingga membantu tim pemadam untuk mencegah api semakin membesar.

"Sekarang api mulai bisa dijinakkan, namun tim pemadam masih belum meninggalkan lokasi. Dikhawatirkan masih ada titik api yang berpotensi kembali membesar. Belum diketahui pula jumlah kerugian maupun korban jiwa atas peristiwa ini," kata Sigit.