Jakarta (ANTARA) - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa pagi menguat dipicu perbaikan data ekonomi sejumlah negara.
Pada pukul 9.40 WIB, rupiah menguat 35 poin atau 0,24 persen menjadi Rp14.595 per dolar AS dari sebelumnya Rp14.630 per dolar AS.
Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures Ariston Tjendra di Jakarta, Selasa, mengatakan, pagi ini sentimen aset berisiko terlihat membaik.
"Data-data indeks aktivitas manufaktur beberapa negara yang disurvei Markit seperti Jepang, China, Jerman, Perancis, Italia, Spanyol, Inggris, Zona Euro, AS, termasuk Indonesia, dirilis lebih bagus dari prediksi yang mengindikasikan pemulihan," ujar Ariston.
Menurut Ariston, sentimen tersebut mungkin bisa membantu penguatan rupiah hari ini di tengah kondisi pandemi yang belum membaik.
Ariston memperkirakan rupiah berpotensi bergerak di kisaran Rp14.550 per dolar AS hingga Rp14.700 per dolar AS.
Pada Senin (1/8) lalu, rupiah ditutup melemah 30 poin atau 0,21 persen menjadi Rp14.630 per dolar AS dari sebelumnya Rp14.600 per dolar AS.
Berita Terkait
Rupiah melemah karena dolar AS rebound
Jumat, 22 Maret 2024 9:50 Wib
Harga emas turun karena penguatan indeks dolar AS
Rabu, 13 Maret 2024 8:10 Wib
Rupiah naik dipengaruhi peluang pemangkasan dolar AS
Kamis, 7 Maret 2024 10:18 Wib
Harga emas naik
Sabtu, 24 Februari 2024 9:43 Wib
Analis: Pemilu aman dukung penguatan rupiah terhadap dolar AS
Kamis, 15 Februari 2024 10:51 Wib
Polisi ungkap kasus peredaran uang palsu dolar Singapura
Rabu, 31 Januari 2024 15:12 Wib
Rupiah anjlok menjadi Rp15.826 per dolar AS tertekan kinerja dolar AS
Kamis, 25 Januari 2024 16:17 Wib
Nilai ekspor Sumsel capai 464,65 juta dolar AS pada November 2023
Kamis, 4 Januari 2024 7:59 Wib