Jokowi tegur kementerian/lembaga belum kerja seperti di zona krisis

id Presiden Jokowi, COVID-19,Pemulihan Ekonomi Nasional,kementerian atau lembaga,zona krisis,berita sumsel, berita palembang, antara sumsel, antara palem

Jokowi tegur kementerian/lembaga belum kerja seperti di zona krisis

Pemerintah fokuskan penggunaan anggaran untuk tiga proyek prioritas (Biro Pers Setpres)

Jakarta (ANTARA) - Presiden Joko Widodo menegur jajaran kementerian dan lembaga negara karena belum bekerja seperti di dalam zona krisis, melainkan masih terjebak dalam pekerjaan rutin harian.

Presiden Jokowi dalam pembukaan rapat terbatas mengenai penanganan COVID-19 dan pemulihan ekonomi nasional di Istana Merdeka, Jakarta, Senin, menyebutkan kinerja kementerian dan lembaga terlihat dari masih rendahnya realisasi anggaran.

Baca juga: Presiden Jokowi perintahkan kampanye masif pakai masker dalam dua pekan

“Hati-hati ini, yang belum ada DIPA (Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran)-nya saja gede sekali 40 persen, DIPA-nya belum ada. DIPA saja belum ada bagaimana mau realisasi? Artinya apa ? di kementerian, di lembaga aura krisisnya betul-betul belum, ya belum. Masih sekali lagi terjebak pada pekerjaan harian. Tidak tahu prioritas yang harus dikerjakan,” ujar Presiden.

Untuk anggaran penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN),, Presiden juga menyebutkan realisasi belanjanya masih rendah yakni 20 persen atau Rp141 triliun dari total anggaran Rp695,2 triliun.

Baca juga: Pemprov DKI surati artis FTV soal permintaan hapus foto bareng Presiden Jokowi

Penyerapan anggaran COVID-19 yang paling besar bersumber dari belanja untuk program perlindungan sosial sebesar 38 persen, serta program stimulus kepada Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) sebesar 25 persen.

“Sekali lagi dari Rp695 triliun stimulus untuk penanganan COVID-19, baru 20 persen yang terealisasi, Rp141 triliun yang terealisasi, sekali lagi baru 20 persen masih kecil sekali,” ujar dia.

Kepala Negara meminta jajarannya untuk menerapkan terobosan kebijakan untuk mempercepat realisasi anggaran, sehingga kebijakan penanganan COVID-19 dan pemulihan ekonomi dapat dirasakan langsung oleh masyarakat.

“Manajemen krisis kelihatan, lincah, cepat, trouble shooting, smart short cut, dan hasilnya betul-betul efektif, kita butuh kecepatan,” ujar Presiden Jokowi.


Baca juga: Kepada Presiden Jokowi, Presiden Abbas sampaikan proses rekonsiliasi Palestina
Baca juga: Penangkapan Djoko Tjandra instruksi langsung Presiden Jokowi