200 guru di Sumatera berpatisipasi lokakarya virtual karhutla

id Guru lokakarya virtual,Lokakarya karhutla,Pendidikan indonesia

200 guru di Sumatera  berpatisipasi lokakarya virtual karhutla

Situasi saat para guru mengikuti kegiatan lokakarya teknik edukasi pencegahan karhutla bagi anak-anak di daerahnya.(ANTARA/HO).

Jambi (ANTARA) - Sebanyak 200 guru dari enam provinsi di Sumatera, termasuk dari Jambi ikut berpartisipasi dalam lokakarya virtual untuk mempelajari teknik kreatif edukasi siswa mengenai pentingnya mencegah kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

Lokakarya tersebut digelar setelah terinspirasi dari kisah 'Rumbun dan Sahabat Rimba' sehingga lokakarya virtual ini dirancang praktisi pendidikan 'Sinar Mas Agribusiness and Food' untuk menggantikan pertemuan tatap muka sebagai akibat dari pademi COVID-19 yang melanda dunia dan Tanah Air, kata Managing Director Sustainability, Sinar Mas Agribusiness and Food, Agus Purnomo, melalui keterangan resminya yang diterima, Sabtu.

Sejak lima tahun lalu, program Desa Makmur Peduli Api (DMPA) telah berfokus pada tiga elemen utama yaitu pencegahan kebakaran, konservasi gambut, dan ketahanan pangan.

Memperhatikan bahwa anak-anak adalah kelompok yang terdampak negatif dari karhutla dan perlu untuk diedukasi mengapa karhutla harus dihindari maka Sinar Mas Grup memperluas upaya ini melalui jalur pendidikan.

"Suksesnya kegiatan lolakarya yang pertama kali dilaksanakan, kami berharap proses belajar ini dapat terus berlanjut dan para guru dapat menerapkannya kepada siswa mereka masing-masing," kata Agus Purnomo.

Peserta yang mengikuti lokakarya berasal dari beberapa provinsi di Pulau Sumatera yang memiliki risiko mengalami karhutla seperti Lampung, Sumatra Selatan, Bangka Belitung, Riau, Jambi, dan Sumatera Utara.

Kegiatan yang dilaksanakan selama dua jam tersebut mendapatkan respon positif dari para guru. Pertanyaan banyak datang dari peserta, dan sebagian pertanyaan harus dijawab setelah acara melalui e-mail atau WhatsApp karena keterbatasan waktu.

Konektivitas internet di Sumatera sangat bervariasi, sehingga lokakarya pun menghadapi tantangannya tersendiri. Beberapa provinsi yang memiliki jaringan internet baik seperti Riau dan Bangka Belitung dapat mengikuti kegiatan tanpa gangguan. Namun terdapat provinsi yang hanya bisa mendengarkan audio/suara tanpa melihat presentasi.