Gubernur Herman Deru minta Kemendag prioritaskan Sumsel ekspor karet

id ekspor,ekspor karet,gubernur sumsel,ekspor luar negeri,kemendag,kementerian perdagangan

Gubernur Herman Deru minta Kemendag prioritaskan Sumsel ekspor karet

Gubernur Sumsel Herman Deru di Palembang, Rabu (29/7/2020). (ANTARA/Dolly Rosana/20)

Palembang (ANTARA) - Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru meminta Kementerian Perdagangan memprioritaskan daerahnya dalam penyaluran ekspor karet ke luar negeri karena saat ini sedang mengalami kelebihan pasokan sehingga berdampak pada harta di tingkat petani.

“Saya minta Kemendag membuka keran ekspor untuk Sumsel (lebih banyak lagi) karena saat ini kami sedang oversupply. Ada 1,3 juta hektare lahan karet di sini atau menyumbang 30 persen luasan secara nasional,” kata Herman Deru setelah menerima penyerahan bantuan Kemendag Peduli di Griya Agung, Rabu.

Ia mengatakan, saat ini Sumsel tidak lagi bermasalah dengan mutu karet yang dihasilkan petani karena dalam beberapa tahun terakhir gencar dilakukan pembinaan.

Namun, lanjutnya, persoalan saat ini beralih kepada lemahnya penyerapan pasar luar negeri, apalagi di tengah penyebaran COVID-19.

Herman Deru mengutarakan harapannya agar Kemendag dapat memperbarui tata kelola ekspor karet ini sehingga kondisi kelebihan pasokan ini dapat teratasi, mengingat kewenangan total berada di pemerintah pusat.

“Jika daerah bisa ekspor langsung, saya langsung ekspor saja sendiri, tapi ini kan kuota dan gerbang ekspornya ada di Kemendag,” kata dia.

Oleh karena itu, ujar dia, jika Kemendag tetap mempertahankan regulasi ini, setidaknya Sumsel menjadi daerah yang prioritas untuk penyerapannya.

Dalam kesempatan yang sama Irjen Kemendag Srie Agustina mengatakan saat ini Kemendag sedang mengkaji kemungkinan perubahan regulasi ekspor karet.

“Kebetulan saya juga pengawas perdagangan luar negeri, soal karet ini sudah menjadi perhatian kami, kemungkinan dalam waktu dekat ada regulasi baru,” kata Srie.

Ekspor Sumatera Selatan mulai naik tipis pada bulan Juni 2020 dibanding bulan sebelumnya yang didukung oleh peningkatan pada komoditas andalan, berupa karet, CPO dan kertas tisu. Berdasarkan data yang dilansir Badan Pusat Statistik (BPS) Sumsel, nilai ekspor Sumsel pada Juni 2020 mencapai 245,72 juta dolar AS, naik sebesar 2,03 persen dibanding Mei 2020 yang senilai 240,84 juta dolar.

Peningkatan ekspor tersebut seiring mulai berlakunya tatanan normal baru dan pembukaan kembali aktivitas ekonomi di sejumlah negara tujuan.

Kenaikan tertinggi terjadi pada komoditas karet yang mencapai 20,38 persen (month to month/mtm). Pada Mei 2020, ekspor karet tercatat 58,60 juta dolar sementara pada Juni melejit jadi 78,98 juta dolar.

Sementara itu, harga karet di tingkat petani Sumatera Selatan masih belum terdongkrak dengan kisaran Rp6000/Kg untuk masa pengeringan 50 persen. Kondisi jatuhnya harga karet ini sudah terjadi sejak tahun 2015 lalu, dan semakin diperparah dengan adanya penyebaran virus corona di sejumlah negara tujuan ekspor yakni China dan India.