Kurangi penggunaan kantong plastik, Pemkot Palembang tingkatkan sosialisasi

id kurangi penggunaan plastik, sosialisasi kurangi penggunaan plastik, wawako palembang galakkan sosialisasi kuranghi pengg,plastik,kota palembang,palemb

Kurangi penggunaan kantong plastik, Pemkot Palembang tingkatkan sosialisasi

Wali Kota Palembang Harnojoyo (tengah) bersama Wakil Wali Kota Palembang, Fitrianti Agustinda (kanan) (ANTARA/Yudi Abdullah/20)

Palembang (ANTARA) - Pemerintah Kota Palembang, Sumatera Selatan terus berupaya menggalakkan sosialisasi kepada warga kota setempat untuk mengurangi penggunaan kantong plastik dalam berbagai aktivitas sehari-hari.

"Kegiatan sosialisasi minimalkan penggunaan kantong plastik terus dilakukan dengan melibatkan aparat kecamatan dan kelurahan ke kawasan permukiman penduduk dan pasar tradisional," kata Wakil Wali Kota Palembang, Fitrianti Agustinda di Palembang, Selasa.

Sedangkan untuk di lingkungan Pemkot Palembang, pihaknya menerapkan aturan mengurangi penggunaan plastik di lingkungan perkantoran jajaran Pemkot hingga pelosok wilayah 18 kecamatan.

Dia menjelaskan, sejak Januari 2020 ini telah dikeluarkan Surat Edaran No.48/SE/BAPPEDA LITBANG/2019 yang mengatur pengurangan penggunaan plastik untuk mengatur penggunaan bahan plastik di perkantoran.

Baca juga: Pegiat lingkungan Nugie komentari rencana larangan kantong plastik di Jakarta
Baca juga: Ikatan pemulung protes kebijakan larangan menggunakan botol dan kantong plastik


Dengan adanya surat edaran itu, kegiatan rapat, pelatihan, dan aktivitas pegawai di setiap ruangan kerja lingkungan Sekretariat Daerah Kota Palembang harus mulai mengurangi penggunaan plastik.

Kemudian aturan tersebut segera diterapkan di lingkungan kantor kecamatan dan kelurahan, serta sekolah yang ada di dalam kota setempat.

Sementara untuk menerapkan aturan pengurangan penggunaan plastik di lingkungan sekolah, pihaknya menginstruksikan jajaran Dinas Pendidikan Kota Palembang melakukan koordinasi dengan para kepala sekolah tingkat SD-SMA, ujarnya.

Kantin yang ada di lingkungan sekolah diharapkan segera mengurangi penggunaan plastik untuk melayani siswa yang membeli makanan dan minuman.

Melalui upaya tersebut diharapkan dapat mengurangi sampah plastik yang selama ini menjadi masalah bagi lingkungan karena tidak mudah hancur dan menyumbat aliran air menjadi penyebab banjir ketika hujan lebat turun lebih dari satu jam, tambahnya.

Berdasarkan data Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Palembang, sedikitnya setiap hari ada 1.500 ton sampah yang dihasilkan oleh warga kota setempat dari sampah tersebut sebagian besar adalah plastik.

Warga kota dan semua pihak diharapkan dapat mendukung upaya tersebut, sehingga produksi sampah plastik secara bertahap dapat diminimalkan dan dapat dihindari terjadinya kerusakan lingkungan yang parah akibat plastik yang sulit terurai di dalam tanah, ujar wawako.