Kabupaten Banyuasin buka lahan tidur 1.055 hektare jadi sawah

id pertanian,sawah,sawah banyuasin,lahan pertanian banyuasin,sawah di banyuasin,ketahanan pangan ,produksi beras banyuasin

Kabupaten Banyuasin buka lahan tidur 1.055 hektare jadi sawah

Seorang petani asal Desa Karya Mukti, Kecamatan Lalan, Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan, sedang mencabuti rumput liar di areal persawahannya, Selasa (24/12/2019). (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak/19)

Pangkalan Balai (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan, mendorong pemanfaatan lahan tidur seluas 1.055 hektare (Ha) menjadi areal persawahaan untuk meningkatkan produksi beras di daerah tersebut.

Wakil Bupati Banyuasin Slamet Somosentono di Pangkalan Balai, Senin, mengatakan saat ini pemkab gencar melancarkan inovasi-inovasi baru dalam mengelola lahan pertanian, salah satunya dengan mencanangkan optimalisasi lahan tidur menjadi lahan produktif.

“Walau Banyuasin sudah menjadi produsen beras nomor empat secara nasional dengan produksi 519.684 ton beras/tahun, tapi capaian itu tidak boleh membuat berpuas diri. Tetap harus ditingkatkan terus,” kata Slamet.

Untuk itu, Dinas Pertanian Kabupaten Banyuasin bekerja sama dengan kelompok tani untuk menggarap seribu hektare lebih lahan tidur itu di Desa Sejagung Kecamatan Rantau Bayur.

Di Desa ini dilakukan program tabur benih langsung (tabela) yang merupakan teknik pertanian untuk lahan rawa yang berdekatan dengan sungai.

Di kecamatan ini juga, terdapat 14 desa yang diusulkan untuk mendapatkan program Serasi (Selamatkan Rawa Sejahterakan petani) Kementerian Pertanian.

Kepala Dinas Pertanian Zainuddin mengatakan Kabupaten Banyuasin saat ini memiliki luas panen padi 208,598 Ha, sehingga produksi padi sebesar 905.846 ton GKG dan produksi beras sebesar 519.684 ton pada musim tanam 2019.

Potensi ini masih bisa ditingkatkan mengingat Banyuasin memiliki luas lahan baku sawah 174.371 Ha dengan luas tanam 2019, 213.813 Ha, terdiri dari lahan pasang surut 148.658 Ha (IP 100 seluas 90.151 Ha, IP200 seluas 58.007 Ha, IP300 seluas 36 Ha), lahan rawa lembak 25.713 Ha (IP100 seluas 21.279 Ha, IP200 seluas 2.562 Ha).

Dengan luas panen 208.598 Ha maka total produksi Banyuasin mencapai 905.846 ton GKG atau setara beras 519.684 ton.

Sementara ini, lokasi paling potensial untuk dijadikan lahan pertanian terdapat di 15 kecamatan seperti Muara Telang 23.120 Ha, Air Saleh 21.391 Ha, Sumber Marga Telang 10.299 Ha, Makartijaya 11.000 Ha, Muara Sugihan 24.292 Ha, Tanjung Lago 15.226 Ha, Selat Penuguan 12.710 Ha, dan Rantau Bayur 16.337 Ha.

Selain itu terdapat juga empat kecamatan lain yakni Kecamatan Rantau Bayur, Rambutan, Tungkal Ilir dan Selat Penuguan.

Banyuasin menargetkan penambahan luas tanam 213.813 Ha pada tahun 2019 menjadi 263.368 Ha pada 2020 sehingga luas panen dan produksi akan meningkat menjadi 1.309,598 ton GKG atau setara 750.399 ton.

Untuk itu, Banyuasin akan memastikan ketersediaan pupuk, menggunakan alat mesin pertanian modern, menyediaan pestisida dan mengelola air dengan baik dengan emperbaiki saluran-saluran air, pintu-pintu air dan tanggul.

Selain itu, Banyuasin juga mengintensifikasikan lahan produktif, perluasan lahan produksi dengan pengembangan lahan sawah baru. Kemudian menyediakan sarana panen dan pasca panen yang modern seperti pengering gabah (vertical dryer) dan membangun RMU yang modern untuk menghasilkan beras berkualitas tinggi.