Satu keluarga positif COVID-19 hasil Swab test

id Cianjur, positif COVID-19, satgas COVID-19, Dinkes cianjur,Satu keluarga di Cianjur positif COVID-19,positif COVID-19 ha,berita sumsel, berita palemba

Satu keluarga  positif COVID-19 hasil Swab test

Juru Bicara Pusat Informasi dan Kordinasi COVID-19 Cianjur, Jawa Barat, dr Yusman Faisal (Ahmad Fikri)

Cianjur (ANTARA) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Cianjur menemukan tiga orang yang terdiri dari satu keluarga warga Kecamatan Bojongpicung, positif COVID-19 setelah hasil Swab test yang dikirim ke Labkesda Jabar keluar menunjukan ketiga orang yang terdiri dari anak dan orang tua itu dinyatakan positif dan menjalani isolasi di vila Ciherang.

Juru Bicara Pusat Informasi dan Kordinasi COVID-19 Kabupaten Cianjur, dr Yusman Faisal di Cianjur Jumat mengatakan, terungkapnya tiga orang warga Kecamatan Bojongpicung positif COVID-19, berawal dari tes cepat massal yang dilakukan terhadap tenaga medis di sejumlah puskesmas. Setelah hasilnya keluar ditemukan sejumlah nama reaktif berdasarkan hasil tes cepat.

"Kami langsung melakukan Swab test terhadap nama-nama yang diduga reaktif dan setelah hasilnya keluar ditemukan nama S dengan hasil tes usap reaktif, sehingga kami melakukan penelusuran terhadap keluarga dan rekan kerjannya," kata Yusman.

Pihaknya melakukan tes cepat terhadap 10 orang anggota keluarga dan menemukan dua orang di antaranya merupakan reaktif hasil tes cepat, sehingga pihaknya langsung mengambil sampel dahak untuk diperiksa di Labkesda Jabar. Hasil lab menunjukan hasil positif COVID-19, sehingga S yang merupakan tenaga medis di pusat layanan kesehatan dan orang tuanya yang sudah berusia lanjut langsung diisolasi.

"S merupakan tenaga medis di puskesmas setempat, diduga terpapar dari suaminya yang bekerja di Jakarta. Suaminya pun dinyatakan positif setelah dilakukan Swab test di Jakarta, sehingga suaminya diduga sebagai penyebab tertularnya ketiga orang yang terdiri dari istri dan mertuanya," kata Yusman.

Saat ini ketiga orang tersebut sedang menjalani isolasi di vila yang disediakan pemerintah daerah karena pasien ditemukan saat dilakukan tes cepat massal, sehingga tidak dilakukan di ruang isolasi rumah sakit rujukan seperti pasien lainnya. Namun selama menjalani isolasi ketiganya tetap mendapat pelayanan dari dokter dan tim kesehatan secara khusus.

"Meskipun di rumah isolasi, ketiganya tetap mendapat penangan khusus dari tim medis. Ketiganya akan menjalani isolasi selama 14 hari dengan harapan ketiganya sembuh seperti semula," katanya.