Realisasi KUR Sumsel capai Rp1,39 triliun

id NPL,kredit perbankan,ojk,kepala ojk sumbagsel,ojk sumsel,perbankan,KUR,KUR Sumsel

Realisasi KUR  Sumsel capai Rp1,39 triliun

Petani memilah padi untuk dipanen di lahan sawah kawasan Jakabaring Palembang, Jumat (19/10/2018). (ANTARA FOTO/Feny Selly/18)

Palembang (ANTARA) - Realisasi Kredit Usaha Rakyat tahun 2020 yang disalurkan sebelas perbankan di Sumatera Selatan mencapai Rp1,39 triliun per Mei berdasarkan data yang dirilis Otoritas Jasa Keuangan Kantor Regional 7 Sumatera Bagian Selatan.

Kepala OJK Sumsel Untung Nugroho di Palembang, Kamis, mengatakan, dari total serapan KUR itu tetap yang mendominasi sektor pertanian, perburuan dan kehutanan dengan persentase sebensar 40,74 persen atau mencapai Rp565,69 miliar.

“Setelah pertanian, KUR juga banyak diserap sektor perdagangan dan sektor konstruksi,” kata dia.

Ia mengatakan saat ini kualitas KUR yang telah disalurkan perbankan di Sumsel masuk dalam kategori lancar yang terlihat dari rasio Non Performing Loan (NPL).

Sementara ini, NPL KUR di Sumsel yang hanya 0,00 persen hingga Mei 2020 dengan jumlah 31.005 debitur.

Adapun rinciannya mencakup debitur mikro sebanyak 27.359 orang atau 88,24 persen dari total debitur. Sisanya merupakan debitur kecil sebanyak 3.547 nasabah atau 11,44 persen dan debitur TKI sebanyak 99 orang.

Untung mengatakan, berdasarkan laporan yang diterima OJK dari bank penyalur KUR, diketahui bahwa hanya ada 1 debitur yang rasio NPL-nya bermasalah dengan limit Rp6 juta karena gagal panen. “Cuma 1 debitur yang bermasalah dengan nilai kredit Rp6 juta, kecil sekali pengaruhnya,” kata dia.

Otoritas pun optimistis bank penyalur KUR mampu mencapai target penyaluran yang dipatok senilai total Rp4,46 triliun hingga akhir 2020.

Saat ini realisasi KUR tercatat sebesar 31,12 persen dari target atau senilai Rp1,39 triliun.