Pembangunan Jembatan Musi VI mulai dikerjakan kembali

Palembang (ANTARA) - Pembangunan Jembatan Musi VI Palembang, Sumatera Selatan, mulai dikerjakan kembali pada Juni 2020 dengan target selesai pada November 2020.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Tata Ruang (PUBM-TR) Provinsi Sumatera Selatan Dharma Budi di Palembang, Selasa, mengatakan, pekerjaan yang sempat terhenti karena persoalan ketersediaan dana dan pembebasan lahan kini berlanjut kembali dengan harapan dapat fungsional pada November mendatang.

"Pada 12 Juni lalu sudah tanda tangan kontrak sehingga pekerjaan pembangunan ini bisa lanjut kembali dengan dana Rp68 miliar," katanya.

Progres pembangunan jembatan sejauh ini telah mencapai 85 persen, sehingga menyisakan pekerjaan pembangunan dua bentang jembatan di sisi hulu, yang mana masing-masing bentang panjangnya mencapai 40 meter. Kemudian pembangunan oprit (timbunan tanah) sejauh 100 meter.

Sementara di sisi hilir, tinggal pembangunan oprit sepanjang 115 meter. Selain itu, pada sisi hilir dibangun juga frontage atau jalan samping yang merupakan persimpangan di Jalan Ki Gede Ing Suro dan Pebem.

Terkait pembebasan lahan yang beberapa waktu lalu masih terkendala, Dharma mengatakan saat ini pemprov berupaya menyelesaikannya karena masih ada satu persil yang belum mendapatkan kesepakatan harga dengan pemerintah.

Pembangunan Jembatan Musi VI mulai dilakukan 2017 dengan target selesai pada 2018, saat Kota Palembang menghelat Asian Games dengan dana Rp500 miliar.

Namun, proyek ini terkendala dana dan pembebasan lahan sehingga molor dari target.

Jembatan ini diharapkan menjadi jalan alternatif untuk menghubungkan kawasan seberang hulu dan dan seberang hilir Kota Palembang. Sementara ini, ibu kota Provinsi Sumatera Selatan itu baru memiliki tiga jembatan yakni Jembatan Ampera, Jembatan Musi II dan Duplikat Jembatan Musi II, dan Jembatan Musi IV.

Pada Anggaran Belanja Tambahan (ABT) 2019, pemprov telah menyelesaikan pemasangan balok grider dan pengecoran empat segmen lantai jembatan dengan menggunakan anggaran Rp10,4 miliar.