Kemendagri berikan dana inovasi untuk 83 pemerintah daerah Rp168 miliar, termasuk Kota Palembang
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Dalam Negeri memberikan dana inovasi daerah (DID) senilai Rp168 miliar kepada 84 pemerintah daerah yang memiliki rencana program inovasi berupa simulasi protokol kesehatan dalam pelayanan publik di tengah pandemi COVID-19.
Hadiah uang dan piagam penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian di Gedung Sasana Bakti Praja Kemendagri Jakarta, Senin, kepada beberapa kepala daerah dan perwakilan pemda yang hadir maupun yang menyaksikan siaran langsung lewat media sosial.
"Tujuannya adalah agar terjadi gerakan nasional kebersamaan, beradaptasi pada tatanan baru tersebut. Peran pemda menjadi sangat penting karena 548 pemda, baik di tingkat provinsi, kabupaten maupun kota, bersentuhan langsung dengan masyarakat di daerah masing-masing," kata Mendagri Tito Karnavian dalam sambutannya yang disiarkan langsung dari Gedung Kemendagri Jakarta, Senin.
Baca juga: Herman Deru: UMKM perlu inovasi bangkitkan ekonomi
Baca juga: Kasus positif COVID-19 di Sumsel dalam 19 hari bertambah 700 orang
Tito mengatakan upaya adaptasi masyarakat menuju era tatanan baru di tengah pandemi COVID-19 harus didukung dengan adanya inovasi dari berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah. Rencana inovasi tersebut dapat dijadikan persiapan atau prakondisi bagi masyarakat dalam menuju tatanan kehidupan baru atau new normal life, tambah mantan Kapolri itu.
"Sebagai sesuatu yang baru, maka tatanan baru ini perlu tahap pengenalan atau prakondisi agar seluruh masyarakat siap dan mampu beradaptasi. Prakondisi ini dilakukan dengan membuat protokol kesehatan dalam berbagai sektor kehidupan dan melakukan simulasi-simulasi," jelasnya.
Inovasi dalam menerapkan protokol kesehatan itu dilakukan karena belum ditemukan vaksin dan obat terhadap penyakit akibat COVID-19, serta adanya prediksi berbagai ahli dan peneliti kesehatan dunia bahwa pandemi masih akan berlangsung dalam beberapa tahun ke depan.
Baca juga: Update 21 Juni: Kabupaten OKU dan Lahat zona hijau, positif COVID-19 di Sumsel kembali bertambah 58 orang
Baca juga: Pemakaman pasien PDP COVID-19 di Mukomuko sesuai protokol kesehatan
Lomba inovasi tersebut diselenggarakan sejak 29 Mei dan diikuti oleh 460 daerah yang mengirimkan total 2.517 video simulasi penerapan protokol kesehatan di tujuh sektor, yaitu pasar tradisional, pasar modern, hotel, restoran, tempat wisata, transportasi publik dan pelayanan terpadu satu pintu (PTSP).
Setelah melalui penilaian dari Kementerian Kesehatan, Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Kementerian Perdagangan, Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 dan Badan Nasional Penanggulangan Perbatasan (BNPP); maka diperoleh 84 pemenang untuk kategori provinsi, kota, kabupaten dan kabupaten tertinggal.
"Untuk pemenang pertama, setiap kategori dan setiap klaster daerah, diberikan DID senilai Rp3 miliar, pemenang kedua Rp2 miliar dan pemenang ketiga Rp1 miliar. Sehingga total terdapat 84 pemenang dengan total Rp168 miliar," ujar Tito.
Turut hadir di Gedung Kemendagri untuk menyerahkan penghargaan tersebut antara lain Menteri Kesehatan Agus Terawan, Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 sekaligus Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
Berikut adalah daftar pemda peraih penghargaan dan hadiah uang berupa DID:
Sektor Pasar Tradisional
Tingkat provinsi:
I Bali
II Sulawesi Selatan
III Lampung
Tingkat kota:
I Bogor
II Semarang
III Palembang
Tingkat kabupaten:
I Banyumas
II Lumajang
III Semarang
Tingkat kabupaten tertinggal:
I Lembata
II Seram Bagian Barat
III Pesisir Barat
Sektor Pasar Modern
Tingkat provinsi:
I Jatim
II Lampung
III Yogyakarta
Tingkat kota:
I Bogor
II Sukabumi
III Semarang
Tingkat kabupaten:
I Aceh Tamiang
II Kebunen
III Tulungagung
Tingkat kabupaten tertinggal:
I Seram Bagian Barat
II Belu
III NIas
Sektor Restoran
Tingkat provinsi
I Lampung
II Yogyakarta
III Jambi
Tingkat kota:
I Bogor
II Tangerang
III Jambi
Tingkat kabupaten:
I Trenggalek
II Tabalong
III Lumajang
Tingkat kabupaten tertinggal:
I Sumba Barat Daya
II Sumba Barat
III Seram Bagian Barat
Sektor Hotel
Tingkat provinsi:
I Jambi
II Kaltara
III Sulsel
Tingkat kota:
I Pekanbaru
II Surabaya
III Semarang
Tingkat kabupaten:
I Trenggalek
II Kebumen
III Sintang
Tingkat kabupaten tertinggal:
I Sumba Barat Daya
II Seram Bagian Barat
III Tojo Una-una
Sektor Tempat Wisata
Tingkat provinsi:
I Jateng
II Jatim
III Sulsel
Tingkat kota:
I Semarang
II Bogor
III Pare-pare
Tingkat kabupaten:
I Sintang
II Gunung Kidul
III Trenggalek
Tingkat kabupaten tertinggal:
I Sigi
II Rote Ndao
III Seram Bagian Barat
Sektor Transportasi Umum
Tingkat provinsi:
I Jawa Tengah
II Bali
III Kalimantan Tengah
Tingkat kota:
I Bengkulu
II Banda Aceh
III Semarang
Tingkat kabupaten:
I Sintang
II Tegal
III Tapanuli Utara
Tingkat kabupaten tertinggal:
I Jayawijaya
II Seram Bagian Barat
III Kepulauan Sula
Hadiah uang dan piagam penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian di Gedung Sasana Bakti Praja Kemendagri Jakarta, Senin, kepada beberapa kepala daerah dan perwakilan pemda yang hadir maupun yang menyaksikan siaran langsung lewat media sosial.
"Tujuannya adalah agar terjadi gerakan nasional kebersamaan, beradaptasi pada tatanan baru tersebut. Peran pemda menjadi sangat penting karena 548 pemda, baik di tingkat provinsi, kabupaten maupun kota, bersentuhan langsung dengan masyarakat di daerah masing-masing," kata Mendagri Tito Karnavian dalam sambutannya yang disiarkan langsung dari Gedung Kemendagri Jakarta, Senin.
Baca juga: Herman Deru: UMKM perlu inovasi bangkitkan ekonomi
Baca juga: Kasus positif COVID-19 di Sumsel dalam 19 hari bertambah 700 orang
Tito mengatakan upaya adaptasi masyarakat menuju era tatanan baru di tengah pandemi COVID-19 harus didukung dengan adanya inovasi dari berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah. Rencana inovasi tersebut dapat dijadikan persiapan atau prakondisi bagi masyarakat dalam menuju tatanan kehidupan baru atau new normal life, tambah mantan Kapolri itu.
"Sebagai sesuatu yang baru, maka tatanan baru ini perlu tahap pengenalan atau prakondisi agar seluruh masyarakat siap dan mampu beradaptasi. Prakondisi ini dilakukan dengan membuat protokol kesehatan dalam berbagai sektor kehidupan dan melakukan simulasi-simulasi," jelasnya.
Inovasi dalam menerapkan protokol kesehatan itu dilakukan karena belum ditemukan vaksin dan obat terhadap penyakit akibat COVID-19, serta adanya prediksi berbagai ahli dan peneliti kesehatan dunia bahwa pandemi masih akan berlangsung dalam beberapa tahun ke depan.
Baca juga: Update 21 Juni: Kabupaten OKU dan Lahat zona hijau, positif COVID-19 di Sumsel kembali bertambah 58 orang
Baca juga: Pemakaman pasien PDP COVID-19 di Mukomuko sesuai protokol kesehatan
Lomba inovasi tersebut diselenggarakan sejak 29 Mei dan diikuti oleh 460 daerah yang mengirimkan total 2.517 video simulasi penerapan protokol kesehatan di tujuh sektor, yaitu pasar tradisional, pasar modern, hotel, restoran, tempat wisata, transportasi publik dan pelayanan terpadu satu pintu (PTSP).
Setelah melalui penilaian dari Kementerian Kesehatan, Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Kementerian Perdagangan, Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 dan Badan Nasional Penanggulangan Perbatasan (BNPP); maka diperoleh 84 pemenang untuk kategori provinsi, kota, kabupaten dan kabupaten tertinggal.
"Untuk pemenang pertama, setiap kategori dan setiap klaster daerah, diberikan DID senilai Rp3 miliar, pemenang kedua Rp2 miliar dan pemenang ketiga Rp1 miliar. Sehingga total terdapat 84 pemenang dengan total Rp168 miliar," ujar Tito.
Turut hadir di Gedung Kemendagri untuk menyerahkan penghargaan tersebut antara lain Menteri Kesehatan Agus Terawan, Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 sekaligus Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
Berikut adalah daftar pemda peraih penghargaan dan hadiah uang berupa DID:
Sektor Pasar Tradisional
Tingkat provinsi:
I Bali
II Sulawesi Selatan
III Lampung
Tingkat kota:
I Bogor
II Semarang
III Palembang
Tingkat kabupaten:
I Banyumas
II Lumajang
III Semarang
Tingkat kabupaten tertinggal:
I Lembata
II Seram Bagian Barat
III Pesisir Barat
Sektor Pasar Modern
Tingkat provinsi:
I Jatim
II Lampung
III Yogyakarta
Tingkat kota:
I Bogor
II Sukabumi
III Semarang
Tingkat kabupaten:
I Aceh Tamiang
II Kebunen
III Tulungagung
Tingkat kabupaten tertinggal:
I Seram Bagian Barat
II Belu
III NIas
Sektor Restoran
Tingkat provinsi
I Lampung
II Yogyakarta
III Jambi
Tingkat kota:
I Bogor
II Tangerang
III Jambi
Tingkat kabupaten:
I Trenggalek
II Tabalong
III Lumajang
Tingkat kabupaten tertinggal:
I Sumba Barat Daya
II Sumba Barat
III Seram Bagian Barat
Sektor Hotel
Tingkat provinsi:
I Jambi
II Kaltara
III Sulsel
Tingkat kota:
I Pekanbaru
II Surabaya
III Semarang
Tingkat kabupaten:
I Trenggalek
II Kebumen
III Sintang
Tingkat kabupaten tertinggal:
I Sumba Barat Daya
II Seram Bagian Barat
III Tojo Una-una
Sektor Tempat Wisata
Tingkat provinsi:
I Jateng
II Jatim
III Sulsel
Tingkat kota:
I Semarang
II Bogor
III Pare-pare
Tingkat kabupaten:
I Sintang
II Gunung Kidul
III Trenggalek
Tingkat kabupaten tertinggal:
I Sigi
II Rote Ndao
III Seram Bagian Barat
Sektor Transportasi Umum
Tingkat provinsi:
I Jawa Tengah
II Bali
III Kalimantan Tengah
Tingkat kota:
I Bengkulu
II Banda Aceh
III Semarang
Tingkat kabupaten:
I Sintang
II Tegal
III Tapanuli Utara
Tingkat kabupaten tertinggal:
I Jayawijaya
II Seram Bagian Barat
III Kepulauan Sula