Washington (ANTARA) - Presiden Amerika Serikat Donald Trump menandatangani rancangan undang-undang pada Rabu yang menyerukan sanksi terhadap mereka yang bertanggung jawab atas penindasan kaum Muslim Uighur di provinsi Xinjiang China, kata Gedung Putih dalam satu pernyataan.
RUU itu, disetujui Kongres AS hampir secara bulat, dimaksudkan untuk mengirim pesan kuat kepada China mengenai hak asasi manusia dengan memberikan wewenang untuk memberi hukuman terhadap mereka yang bertanggung jawab atas penindasan warga minoritas Muslim China.
Perserikatan Bangsa-Bangsa memperkirakan bahwa lebih dari satu juta orang Muslim telah ditahan di kamp-kamp di Xinjiang.
Trump mengeluarkan satu "pernyataan yang ditandatangani" yang menyatakan bahwa sebagian persyaratan sanksi RUU itu mungkin membatasi kewenangan konstitusionalnya saat presiden menjalankan diplomasi sehingga dia akan menganggapnya sebagai anjuran, bukan kewajiban.
Trump tak mengadakan seremoni untuk menandai pengesahan RUU itu menjadi UU, yang terjadi saat koran-koran AS menerbitkan nukilan dari satu buku baru oleh mantan penasihat keamanannya, John Bolton.
Di antara tuduhan lain dalam buku itu, Bolton mengatakan Trump mencari bantuan Presiden China Xi Jinping untuk memenangkan pemilihan kembali selama satu pertemuan tertutup pada 2019. Bolton juga mengatakan bahwa Trump bilang Xi semestinya jalan terus membangun kamp-kamp di Xinjiang.
Reuters
Berita Terkait
Komisioner Tinggi HAM PBB desak China tinjau kebijakan kontra terorisme
Minggu, 29 Mei 2022 8:57 Wib
Tim HAM PBB tiba di China persiapan kunjungan ke Xinjiang, Beijing tolak tuduhan pelanggaran HAM etnis Uighur
Selasa, 26 April 2022 5:34 Wib
China janji beri akses komisioner HAM PBB ke Xinjiang
Selasa, 8 Februari 2022 12:09 Wib
China nyatakan sidang genosida etnis muslim Uighur di Inggris ilegal
Jumat, 4 Juni 2021 7:08 Wib
Kebijakan China di Xinjiang tekan angka kelahiran etnis Uighur
Kamis, 13 Mei 2021 13:38 Wib
China nyatakan pertemuan PBB bahas Muslim Uighur di Xinjiang merupakan penghinaan
Senin, 10 Mei 2021 21:36 Wib
China balas sanksi Inggris terkait isu Xinjiang
Jumat, 26 Maret 2021 13:31 Wib
Xinjiang (masih) jadi batu sandungan Indonesia-China
Minggu, 24 Januari 2021 3:56 Wib