Jakarta (ANTARA) - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Rabu pagi melemah mendekati level psikologis Rp14.000 per dolar AS.
Pada pukul 10.10 WIB, rupiah melemah 89 poin atau 0,64 persen menjadi Rp13.979 per dolar AS dari sebelumnya Rp13.890 per dolar AS.
Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures Ariston Tjendra di Jakarta, Rabu, mengatakan, rupiah terlihat melakukan konsolidasi selama dua hari terakhir terhadap dolar AS.
"Pergerakan ini mungkin akan kembali terjadi hari ini, apalagi pasar sedang menunggu hasil rapat moneter Bank Sentral AS dini hari nanti," ujar Ariston.
Menurut Ariston, The Fed kemungkinan tidak akan mengubah kebijakan suku bunga acuannya, tapi masih tetap mendukung stimulus untuk memulihkan ekonomi.
Secara teknikal, lanjutnya, rupiah masih dalam jalur penguatan selama tutup di bawah Rp14.000 per dolar AS dengan potensi ke area support Rp13.700 per dolar AS hari ini.
"Pasar masih merespons positif pembukaan ekonomi kembali di tengah pandemi namun di sisi lain pasar masih mewaspadai perkembangan penyebaran wabah dan potensi perang dagang AS dan China," kata Ariston.
Pada Selasa (9/6), rupiah melemah 5 poin atau 0,04 persen menjadi Rp13.890 per dolar AS dari sebelumnya Rp13.885 per dolar AS.
Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada Rabu menunjukkan, rupiah melemah menjadi Rp14.083 per dolar AS dibanding hari sebelumnya di posisi Rp13.973 per dolar AS.
Berita Terkait
Rupiah melemah karena dolar AS rebound
Jumat, 22 Maret 2024 9:50 Wib
Harga emas turun karena penguatan indeks dolar AS
Rabu, 13 Maret 2024 8:10 Wib
Rupiah naik dipengaruhi peluang pemangkasan dolar AS
Kamis, 7 Maret 2024 10:18 Wib
Harga emas naik
Sabtu, 24 Februari 2024 9:43 Wib
Analis: Pemilu aman dukung penguatan rupiah terhadap dolar AS
Kamis, 15 Februari 2024 10:51 Wib
Polisi ungkap kasus peredaran uang palsu dolar Singapura
Rabu, 31 Januari 2024 15:12 Wib
Rupiah anjlok menjadi Rp15.826 per dolar AS tertekan kinerja dolar AS
Kamis, 25 Januari 2024 16:17 Wib
Nilai ekspor Sumsel capai 464,65 juta dolar AS pada November 2023
Kamis, 4 Januari 2024 7:59 Wib