Pendanaan fintech lending untuk UMKM medis dan pangan meningkat

id AFPI,umkm medis,umkm pangan,pendanaan fintech, pendanaan p2p lending sistem p2p lending, contoh p2p lending fintech p2p lending adalah, pendanaan onli

Pendanaan fintech lending untuk UMKM medis dan pangan meningkat

Ilustrasi fintech. (Shutterstock)

Jakarta (ANTARA) - Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) mengungkapkan terjadi peningkatan penyaluran pembiayaan untuk usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang bergerak di sektor kesehatan dan pangan selama pandemi COVID-19.

Ketua Harian AFPI Kuseryansyah  di Jakarta, Selasa, mengatakan bahwa selama masa wabah COVID-19 ini secara umum penurunan terjadi hampir pada sebagian besar platform penyelenggara Fintech P2P Lending,

Namun ada beberapa sektor yang terjadi peningkatan penyaluran pembiayaan seperti distribusi pada healthcare, utamanya pada UMKM farmasi, obat-obatan dan alat pendukung kesehatan. Begitu juga sektor yang terkait distribusi pangan, produk agrikultur, makanan kemasan, memiliki perkembangan yang positif.

Baca juga: OJK : Baru 25 fintech di Indonesia berizin

“Di masa wabah COVID-19 ini, ada kabar gembira dari beberapa platform yang tetap mencatatkan pertumbuhan pencairan. Dengan kekuatan inovasi produk dan adaptasi dari artificial intelligent (credit scoring) dalam pengelolaan risiko, mereka masih mencatatkan pertumbuhan spektakuler hingga lebih dari 100%. Tentu saja, hal tersebut dimungkinkan karena dukungan dari lender mereka baik institusional maupun individual,” ujar Kuseryansyah dalam konferensi pers daring.

Selain itu sektor telekomunikasi dan online ecosystem yang menjadi layanan juga semakin banyak digunakan untuk mendukung kehidupan sehari-hari dan berpotensi untuk berkembang terus seiring pergeseran perilaku konsumsi masyarakat.

Baca juga: Peminjam dana via daring di Sumsel tumbuh 590 persen

Menurut data dari Otoritas Jasa Keuangan atau OJK), jumlah akumulasi penyaluran pinjaman melalui fintech lending selama April 2020 mencapai Rp106 triliun atau naik 186,54 persen dibandingkan April 2019 sebesar Rp37,01 triliun.

Akumulasi rekening nasabah peminjam atau borrower selama April 2020 mencapai 24,77 juta entitas atau naik 218,75 persen dibandingkan periode yang sama sebanyak 7,77 juta entitas.

Baca juga: Pengamat ingin bayar SPP bisa via lebih banyak fintech

Akumulasi rekening nasabah peminjam masih terkonsentrasi di Pulau Jawa sebanyak 20,36 juta entitas periode April 2020. Sedangkan akumulasi rekening di luar Pulau Jawa pada April 2020 mencapai 4,4 juta entitas.

Sementara itu, akumulasi transaksi nasabah peminjam selama April 2020 tercatat sebanyak 125,8 juta akun atau naik 389,7 persen dibandingkan April 2019 sebanyak 25,68 juta akun.