PHRI Sumsel prihatin atas tutupnya bisnis 'Airy Rooms'

id phri sumsel, prihatin airy rooms tutup,airy rooms tutup, phri sumsel prihatin mitra usaha 'Airy Rooms' berhenti berope,airy rooms,bisnis pariwisata

PHRI Sumsel prihatin atas tutupnya bisnis 'Airy Rooms'

Ketua PHRI Sumsel, Herlan Aspiudin (ANTARA/Yudi Abdullah/20)

Ratusan hotel dan restoran yang tutup sementara dampak COVID-19 sejak Maret 2020 secara bertahap segera buka kembali ketika 'new normal' (normal baru) diterapkan
Palembang (ANTARA) - Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Sumatera Selatan menyatakan prihatin atas tutupnya usaha mitra bisnis pariwisata 'Airy Rooms'
terdampak pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19).

Dalam kondisi pandemi COVID-19, bisnis pariwisata mengalami dampak yang serius, kegiatan wisata terhenti, pengunjung hotel dan restoran anjlok, kata Ketua PHRI Sumsel, Herlan Aspiudin di Palembang, Selasa.

Jika pandemi COVID-19 ini tidak segera berakhir, dikhawatirkan akan banyak usaha terkait dengan sektor pariwisata menyusul jejak 'Airy Rooms' agregator layanan akomodasi dan wisata itu.

Dalam kondisi pasar yang sangat sulit sekarang ini akibat berbagai aktivitas masyarakat dan ekonomi nyaris terhenti terdampak pandemi COVID-19, pelaku usaha sektor pariwisata terutama anggota PHRI hanya berusaha bertahan.

Kemampuan bertahan memiliki waktu yang terbatas, jika kondisi sulit berlarut-larut bukanya tidak mungkin pemilik hotel dan restoran di daerah ini satu persatu menutup usahanya secara permanen seperti kebijakan manajemen 'Airy Rooms', katanya.

Baca juga: PHRI Sumsel persiapan menuju normal baru

Baca juga: Pengusaha hotel sambut gembira kebijakan Wali Kota Palembang tunda bayar pajak


Menurut dia, untuk bertahap hidup mengatasi anjloknya pengguna jasa hotel dan restoran, anggota PHRI Sumsel sejak tiga bulan terakhir hingga sekarang melakukan tindakan efisiensi seperti merumahkan sebagian karyawan, menutup tempat usaha sementara waktu, dan ada yang melakukan sistem buka tutup.

Menghadapi kebijakan pemerintah menerapkan tatanan kehidupan normal baru (new normal) di tengah pandemi COVID-19, PHRI Sumsel berupaya memanfaatkan momentum itu dengan mulai melakukan berbagai persiapan untuk mengoperasikan tempat usaha yang selama ini tutup sementara.

"Ratusan hotel dan restoran yang tutup sementara dampak COVID-19 sejak Maret 2020 secara bertahap segera buka kembali ketika 'new normal' (normal baru) diterapkan," ujarnya.

CEO Airy Rooms Indonesia, Louis Alfonso Kodoatie, dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat (29/5), memutuskan untuk menghentikan semua kegiatan operasionalnya, termasuk kemitraan dengan mitra properti di Indonesia, terhitung 31 Mei 2020
.
Baca juga: Demi menafkahi keluarga, karyawan hotel di rumahkan jualan lumpia goreng online

Setelah tanggal tersebut, segala jenis transaksi pembelian serta pemesanan akomodasi dan tiket pesawat tidak dapat dilakukan lagi melalui platform Airy (situs www.airyrooms.com dan aplikasi Airy) serta Online Travel Agent (OTA) yang bermitra dengan Airy.

"Keputusan ini diambil dengan mempertimbangkan banyak hal, termasuk kondisi pasar yang nyaris tumbang akibat pandemi COVID-19 serta tantangan ekonomi yang sangat berat. Tentunya kami sangat menyesal akan keputusan ini," uja Alfonso.