Pemprov Aceh gratiskan pemeriksaan COVID-19

id Aceh,Covid-19,Pemprov Aceh,Gratis Swab Test,Gratis Rapid Test,Pemerintah Aceh,Plt Gubernur Aceh,Nova Iriansyah

Pemprov Aceh gratiskan pemeriksaan COVID-19

ARSIP - Kepala Dinas Kesehatan Aceh dr Hanif (kiri) dan Juru Bicara Pemerintah Aceh Saifullah Abdulgani (kanan) saat jumpa pers di Banda Aceh, Senin (23/3/2020). ANTARA/Khalis

Banda Aceh (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Aceh menggratiskan pemeriksaan terkait COVID-19, baik tes cepat (rapid test) maupun dengan metode real rime polymerase chain reaction (RT PCR) bagi penduduk Aceh untuk kebutuhan medis, kebutuhan administratif, maupun uji secara massal.

Juru bicara COVID-19 Aceh Saifullah Abdulgani, Minggu, mengatakan hal tersebut sesuai dengan arahan pelaksana tugas Gubernur Aceh Nova Iriansyah, yang juga selaku ketua gugus tugas percepatan penanganan COVID-19 di Tanah Rencong.

“Bapak Plt Gubernur Aceh menegaskan, pemeriksaan rapid test dan pemeriksaan RT-PCR untuk COVID-19 di RSUD Zainoel Abidin gratis,” katanya, di Banda Aceh.

Dia menjelaskan Dinas Kesehatan Aceh selaku ketua bidang penanganan kesehatan gugus tugas COVID-19 Aceh sedang mempersiapkan mekanisme pendaftaran dan prosedur pemeriksaan virus corona secara gratis.

Kata dia, direncanakan pemeriksaan gratis tersebut dapat dilakukan di posko COVID-19 bidang kesehatan, atau di rumah sakit rujukan yang ditunjuk.

“Kami akan umumkan kepada masyarakat mekanisme pendaftaran dan prosedur pemeriksaannya. Insya Allah, hari Selasa (2/6) besok,” katanya.

Untuk perkembangan COVID-19 di Aceh, kata dia, tercatat sebanyak 2.041 orang dalam pemantauan (ODP), sebanyak 53 orang diantaranya masih dalam pantauan petugas kesehatan, selebihnya telah selesai.

Pasien dalam pengawasan (PDP), tambah dia, sebanyak 106 kasus dengan rincian, sebanyak enam orang sedang dirawat, 99 orang telah dinyatakan sembuh, dan satu orang meninggal dunia.

Sedangkan jumlah pasien yang positif COVID-19 sebanyak 20 orang, dengan rincian dua orang dalam perawatan di rumah sakit, 17 orang telah sembuh, satu orang orang meninggal dunia saat dalam status PDP.

“Jumlah penderita COVID-19 di Aceh memang tidak sebanyak daerah lain. Tapi kita tetap harus waspada dan mencegah penularannya supaya tidak terjadi penambahan kasus baru,” katanya.