PT Pupuk Indonesia siap terapkan pedoman normal baru COVID-19

id Pupuk Indonesia,New normal,COVID-19,new normal, pt pupuk indonesia,pupuk

PT Pupuk Indonesia siap terapkan pedoman normal baru COVID-19

Pabrik Pupuk Indonesia Grup. ANTARA/Dokumentasi PT Pupuk Indonesia (Persero)

Jakarta (ANTARA) - Produsen pupuk terbesar Asia, PT Pupuk Indonesia (Persero) beserta entitas bisnisnya siap menerapkan pedoman normal baru (new normal) COVID-19 di lingkungan operasional kerja dan pabrik secara ketat

Direktur Utama PT Pupuk Indonesia (Persero) Aas Asikin Idat dalam keterangan resmi di Jakarta, Kamis mengatakan sejak awal Pupuk Indonesia telah mengarahkan para produsen pupuk untuk menjalankan langkah-langkah pencegahan penyebaran COVID-19 di lingkungan operasional kerja dan pabrik.

"Itu sebagai langkah melindungi para karyawan dan kelancaran penugasan penyaluran pupuk, lima produsen pupuk yang merupakan entitas bisnis dari PT Pupuk Indonesia," katanya.

Ia menyebutkan kelima produsen pupuk itu yakni PT Pupuk Kujang Cikampek, PT Pupuk Kaltim, PT Pupuk Sriwidjaja Palembang, PT Iskandar Muda Aceh, dan PT Petrokimia Gresik.

Ia menyampaikan langkah-langkah pencegahan penyebaran COVID-19 di lingkungan operasional kerja dan pabrik seperti melakukan pengaturan kerja shift, pemeriksaan kesehatan bagi karyawan dan tamu yang memasuki area pabrik dan kantor.

Kemudian, penyediaan APD lengkap di pabrik dan kantor, tambahan wastafel di area strategis, hingga pemberlakuan work from home (WFH) untuk karyawan tertentu dan yang memiliki kondisi khusus, serta pembatasan kedatangan tamu dan pembatasan perjalanan dinas.

"Langkah preventif itu sebagai upaya nyata Pupuk Indonesia Grup melindungi seluruh karyawan dan menjamin kelangsungan operasional perusahaan demi menjaga penugasan dari pemerintah dapat berjalan lancar dan normal," kata Aas.

Khusus untuk karyawan pabrik, perusahaan turut menyediakan extra fooding dan vitamin guna menjaga kesehatan para personel. Pegawai pun diwajibkan segera melakukan rapid test, medical check up, vaksin pneumonia dan vaksin influenza.

Pupuk Indonesia juga telah menyiapkan berbagai protokol yang mencakup berbagai aspek bisnis perusahaan, termasuk penerapan physical distancing di ruang kerja.

"Perlahan-lahan semua aspek kegiatan akan dinormalkan kembali, termasuk jumlah karyawan yang masuk kerja, dengan memperhatikan protokol kesehatan yang ketat dan tentunya menyesuaikan dengan kebijakan pemerintah," jelas Aas.

Pupuk Indonesia juga telah mengoptimalkan teknologi digital di berbagai aspek bisnis, baik itu untuk kegiatan rapat, administrasi, keuangan hingga kegiatan pemasaran.

"Khusus untuk aspek produksi, kami telah mengembangkan teknologi digital fertilizer untuk memonitor segala aspek performance pabrik," tambahnya.

Upaya preventif juga diterapkan di dermaga pelabuhan yang terdapat di area pabrik. Setiap kapal yang berlabuh akan diawasi dengan ketat, mulai dari kelengkapan dokumen bebas karantina, hingga pembatasan dan pemeriksaan kesehatan anak buah kapal (ABK) yang akan turun ke dermaga.

"Tenaga kerja bongkar muat dan petugas yang akan naik ke atas kapal juga wajib menggunakan masker dan sarung tangan, serta wajib membersihkan diri usai bertugas," ungkapnya.

Tenaga pemasaran pun diwajibkan memperhatikan protokol COVID-19 dengan mengenakan masker, menjaga jarak aman dengan orang lain, serta menerapkan pola hidup bersih dan sehat dimanapun berada. Semua kebijakan tersebut bersifat dinamis, dan siap menyesuaikan dengan perkembangan terbaru.

"Bagaimana pun juga, perlindungan konsumen menjadi hal yang utama bagi kami," kata Aas.

Perseroan pun telah memiliki web dashboard berisikan informasi terkini dari penyebaran COVID-19 di lingkungan perusahaan. Dashboard tersebut bisa diakses oleh seluruh karyawan Pupuk Indonesia Grup kapanpun dan dimanapun. Dengan begitu, para karyawan meski telah rutin melakukan upaya pencegahan, namun bisa tetap waspada dengan lingkungan kerjanya.

"Informasi tersebut menyajikan data angka terkait penyebaran dan penanganan COVID-19 di lingkungan Pupuk Indonesia Grup," katanya.

Namun, disampaikan, informasi itu hanya berupa angka, tanpa mengungkap identitas karyawan apabila ada yang mengalami gejala atau positif terpapar.

"Kami sangat mengapresiasi seluruh karyawan yang masih tetap bertugas menjaga produksi dan operasional perusahaan dalam kondisi di tengah pandemi seperti saat ini," kata Aas.