Kapolres Lubuklinggau gunakan APD pimpin langsung pemakaman anggotanya berstatus PDP

id kapolres lubuklinggau,coron lubuklinggau,COVID-19 lubuklinggau,COVID-19 sumsel, corona sumsel, data kasus baru corona su

Kapolres Lubuklinggau gunakan APD pimpin langsung  pemakaman anggotanya berstatus PDP

Kapolres Lubuklinggau AKBP Mustofa (paling kanan-kuning) saat memakamkan anggotanya yang meninggal dengan status PDP COVID-19, Minggu (24/5) (ANTARA/HO-Polres Lubuklinggau/20)

Selain berbelasungkawa, saya juga putuskan memimpin langsung pemakaman almarhum karena sudah kewajiban seorang pemimpin
Palembang (ANTARA) - Kapolres Lubuklinggau AKBP Mustofa menggunalan alat pelindung diri (APD) memimpin langsung pemakaman anggotanya berpangkat bripka yang meninggal dengan status Pasien Dalam Pengawasan COVID-19 pada Hari Raya Idul Fitri 1441 Hijriah.

Pemakaman berlangsung dengan protokol keamanan kesehatan COVID-19 di Pemakaman Umum Kelurahan Taba Lestari Lubuklinggau, Minggu, prosesnya dibantu tim medis RSUD Siti Aisyah dan Damkar Lubuklinggau.

“Selain berbelasungkawa, saya juga putuskan memimpin langsung pemakaman almarhum karena sudah kewajiban seorang pemimpin," ujar AKBP Mustofa usai pemakaman.

Ia menerima kabar anggotanya yakni Bripka Manik meninggal pada pukul 13.00 WIB setelah beberapa pekan menjalani perawatan sebagai PDP COVID-19.

Baca juga: Update 24 Mei: Positif terinfeksi COVID-19 di Sumsel bertambah jadi 736 kasus, Empat Lawang kasus pertama

Baca juga: Achmad Yurianto: Pasien sembuh 5.402 orang, positif COVID-19 sebanyak 22.271 orang
Namun almarhum belum dinyatakan positif atau negatiff COVID-19 karena belum mendapat informasi akurat dari rumah sakit, kata dia.

Sebelum meninggal almarhum bertugas di UR Dokkes Polres Lubuklinggau dan diketahui memiliki riwayat penyakit gagal ginjal kronis, almarhum juga masih berstatus lajang.

“Kami berdoa semoga almarhum diterima di sisi Tuhan Yang Maha Esa," tambahnya.

Sementara kasus COVID-19 di Kota Lubuklinggau yang telah berstatus zona merah kembali bertambah menjadi 55 kasus pada 24 Mei 2020 dan masih berada di peringkat kedua kasus positif COVID-19 paling banyak di Sumsel.

Namun dari 55 kasus itu, enam orang di antaranya telah sembuh dan hingga saat ini belum ada kasus positif yang meninggal.