Jika diberi kesempatan kembali, Pochettino akui tak kapok melatih di Inggris

id mauricio pochettino,liga inggris,bursa transfer sepak bola,tottenham,newcastle,liga premier

Jika diberi kesempatan kembali, Pochettino akui tak kapok melatih di Inggris

Manajer Tottenham Hotspur Mauricio Pochettino di laga lanjutan Liga Inggris antara TOttenham melawan Sheffield United di London (9/11/2019) REUTERS/Peter Nicholls

Jakarta (ANTARA) - Mantan manajer Tottenham Hotspur, Mauricio Pochettino, mengaku tak kapok dan siap melatih lagi di Inggris jika diberi kesempatan dan disodori proyek menarik baik oleh tim-tim papan atas maupun bukan.

Pochettino dipecat pada November 2019 oleh Tottenham, menyudahi tenor lima setengah musim tanpa prestasi berarti kecuali mencapai partai final Liga Champions 2018/19, di mana timnya menyerah 0-2 melawan sesama tim Inggris, Liverpool.

Akan tetapi, nama Pochettino belakangan santer dikabarkan menjadi salah satu bidikan utama Newcastle United, klub yang tengah dalam proses perpindahan kepemilikan dan bakal mendapat guyuran dana segar dari Arab Saudi, menggantikan Steve Bruce.

"Saya mencintai Inggris. Saya berencana tetap menetap di London, tapi tetap terbuka dengan negara lain," kata Pochettino dalam wawancara dengan Sky Sports yang disiarkan Sabtu.

Pochettino bahkan menyebut bahwa ia dan tim kecil staf pelatih yang selalu mendampinginya yakni asisten pelatih Jesus Perez dan pelatih kiper Toni Jimenez sudah bertransformasi menjadi tim kepelatihan yang lebih baik.

"Saya siap dan kru saya adalah tim pelatih yang lebih baik sekarang. Kami belajar banyak dari pengalaman di Espanyol, Southampton dan Tottenham. Kami menyodorkan banyak hal kepada pihak yang akan memberi kami kepercayaan di masa depan," ujarnya.

Bagi Pochettino salah satu faktor terpenting yang akan menjadi pertimbangan untuk menerima pekerjaan berikutnya adalah suporter tim tersebut dibarengi dengan budaya, filosofi dan pola kerja yang diusung.

Sebab menurutnya setiap tim punya konstruksi kesuksesan masing-masing, tidak melulu menjadi juara Liga Premier Inggris atau Liga Champions.

"Bagi sebagian klub, sukses adalah bisa finis di empat besar atau enam besar," ujarnya.

Pelatih asal Argentina itu juga mengaku terbuka jika ada kesempatan melatih klub-klub di luar enam besar klasemen.

"Masalahnya, mana saja sih klub enam besar itu? Hal itu terus berubah. Tottenham sekarang bukan enam besar, tidak juga Arsenal," katanya.

"Anda harus menghormati semua klub. Semua klub bekerja keras dan membelanjakan uang yang tidak sedikit... Saya pikir tidak patut Anda menyepelekan klub mana pun," pungkas Pochettino.