Bulog pasok tiga ton gula pasir ke pasar tradisional Palembang, harga jual hanya Rp12.500/Kg

id gula pasir,operasi pasar bulog,bulog sumsel babel,harga sembako,berita sumsel, berita palembang, antara sumsel, antara palembang, antara hari ini, pal

Bulog pasok tiga ton gula pasir ke pasar tradisional Palembang, harga jual hanya Rp12.500/Kg

Karyawan Bulog memasang tanda penjualan gula pasir sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET) di salah satu kios. (ANTARA FOTO/Aji Styawan/wsj/20)

Palembang (ANTARA) - Perum Bulog Divisi Regional Sumatera Selatan dan Bangka Belitung menggelar operasi pasar untuk bahan pokok gula pasir di tiga pasar tradisional Palembang, Selasa.

Wakil Pimpinan Perum Bulog Divre Sumsel Babel Yudi Wijaya mengatakan gula pasir yang disalurkan ini dengan harga eceran tertinggi (HET) Rp12.500/kg atau lebih murah jika dibandingkan harga pasaran Rp17.000/kg.

“Mulai hari ini telah kami lakukan operasi pasar gula, tiap pasar kami suplai satu ton gula yang bisa dibeli warga tanpa batasan pembelian,” kata Yudi dalam konferensi pers secara virtual terkait Kestabilan Harga dan Ketersediaan Pasokan Jelang Hari Raya Idul Fitri yang diadakan Bank Indonesia Perwakilan Sumsel.

Adapun ketiga pasar yang menjadi tempat penyaluran gula pasir tersebut, yakni Pasar KM 5, Pasar Lemabang dan Pasar Cinde.

Yudi menambahkan, mekanisme operasi pasar gula pasir kali ini berbeda dengan operasi pasar sebelumnya, di mana saat ini harus menerapkan social distancing untuk menghindari pandemi COVID-19.

“Jadi kami titip di kios-kios yang sudah tercatat oleh BPS, kami tidak jual langsung untuk penerapan social dan physical distancing,” ujar dia.

Menurut dia, penerapan operasi pasar tersebut berjalan lancar seiring adanya pengawasan dari Satgas Pangan yang langsung terjun ke pasar.

Yudi menambahkan operasi pasar gula pasir tersebut diperkirakan akan berlangsung hingga H-2 Idulfitri. Bulog akan menyalurkan pasokan tiap hari manakala stok di kios-kios tersebut telah menipis. Baca juga: Airlangga: Harga gula mahal di pasaran karena impor tertunda

Sementara itu Kepala Dinas Perdagangan Sumsel Iwan Gunawan mengatakan kebutuhan masyarakat terhadap gula pasir di Sumsel mencapai 10 ton per bulan.

“Itu belum termasuk konsumsi gula bagi industri, jika digabung dengan industri mungkin bisa 15 ton per bulan,” kata dia.

Menurutnya, tingginya harga gula tidak terlepas dari kondisi negara pemasok impor gula yang masih lockdown. Sementara produksi tebu dalam negeri masih belum memasuki masa panen.

Baca juga: Harga gula tak kunjung turun, ini jawabannya

Baca juga: Presiden: Saya akan kejar siapa pemainkan harga gula dan bawang merah