Ratusan warga reaktif COVID-19 jalani "swab"

id warga surabaya,rapid test,reaktif,swab,COVID-19,pemkot surabaya

Ratusan warga reaktif COVID-19 jalani "swab"

Puluhan warga dari Rungkut Lor yang reaktif COVID-19 berdasarkan hasil rapid test menjalani tes swab di RS Husada Utama Surabaya. Mereka mendatangi rumah sakit dengan diangkut menggunakan mobil Satpol PP, Selasa (12/5/2020). (FOTO ANTARA/HO-Warga Rungkut Lor)

Surabaya (ANTARA) - Ratusan warga di Kota Surabaya, Jawa Timur, yang dinyatakan reaktif COVID-19 berdasarkan hasil "rapid test" atau tes cepat yang digelar pemerintah kota setempat menjalani tes "swab" secara bertahap.

Koordinator Bidang Pencegahan, Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Surabaya Febria Rachmanita di Surabaya, Jumat mengatakan bagi warga yang dinyatakan reaktif, pihaknya menindaklanjuti dengan tes  swab untuk mengetahui seseorang positif atau negatif COVID-19 .

"Tapi ada yang langsung pada saat itu juga dilakukan tes swab. Ada juga yang besoknya di swab. Tapi sekarang hasilnya belum keluar," katanya.

Menurut dia, pihaknya terus memantau kondisi perkembangan warga yang sudah mengikuti rapid test dan hasilnya dinyatakan reaktif, seperti warga di kawasan Rungkut Lor dan Rungkut Kidul yang sudah melakukan rapid test secara serentak pada Rabu (13/5).

Untuk kawasan Rungkut Lor, dari 176 orang yang sudah dilakukan rapid test, 74 orang di antaranya reaktif dan 102 orang dinyatakan negatif. Sedangkan untuk wilayah Rungkut Kidul, 149 orang yang rapid testnya, 79 orang dinyatakan reaktif dan 70 orang negatif.

Sementara itu, di wilayah Kedung Baruk dari 149 orang yang rapid test, 53 orang dinyatakan reaktif dan 96 orang negatif. "Tidak hanya itu, kita juga melakukan rapid test di Kedung Asem, jumlahnya 173 orang. Reaktif ada 61 orang dan negatif 112 orang," katanya.

Sehingga,kata dia, secara keseluruhan ada 267 warga di empat kelurahan di Kecamatan Rungkut tersebut yang dinyatakan reaktif COVID-10. Sedangkan total warga Surabaya yang sudah menjalani rapid test yang digelar Pemkot Surabaya sebanyak 9.773 orang.

Ia menyebut rapid test massal dilakukan agar dapat menekan angka penularan COVID-19 dan kurvanya semakin menurun.

Meski begitu, ia berharap masyarakat tetap menjaga diri dengan meningkatkan kedisiplinannya, terutama tetap menerapkan "physical distancing" atau jaga jarak fisik, menggunakan masker dan rajin mencuci tangan, demikian Febria Rachmanita .