Kasus positif terinfeksi COVID-19 di Kabupaten OKI terus bertambah

id kasus positif covid-19 di kabupaten OKI,kabupaten ogan komering ilir,kasus covid-19 kabupaten oki,kabupaten oki,pemkab o

Kasus positif terinfeksi COVID-19 di Kabupaten OKI terus bertambah

Petugas medis mengambil hasil tes swab ke salah seorang kerabat PDP positif corona. (ANTARA/HO/20)

Kegiatan masyarakat di pasar-pasar perlu jadi perhatian, apalagi menjelang lebaran. Tanpa membatasi aktivitas ekonomi, physical distancing perlu diterapkan
Kayuagung (ANTARA) - Kasus positif Corona Virus Disease (COVID-19) di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) terus bertambah berdasarkan data terkini, Kamis, mencapai total 27 orang.

Juru bicara Gugus Tugas Percepatan Penangan COVID-19 Kabupaten OKI Iwan Setiawan di Kayuagung, Kamis, bertambahnya jumlah kasus itu karena semakin cepat diperolehnya hasil uji laboratorium kesehatan Palembang.

Selain itu, tim medis juga semakin banyak melakukan uji sampel swab, yang mana di Kabupaten OKI sudah mencapai 257 sampel berdasarkan data kontak dengan Pasien Dalam Pemantauan.

Walau kondisi ini mengkhawatirkan tapi Iwan menilai ini merupakan tanda menuju puncak pandemi dan saatnya nanti pasti akan menurun.

Oleh karena itu, di masa kritis ini dibutuhkan kerja sama dengan berbagai pihak, terutama untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam menerapkan social dan physical distancing.

Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) terus memperkuat penerapan protokol kesehatan penanganan COVID-19 untuk merespon menurunnya kesadaran masyarakat untuk menerapkan jaga jarak secara fisik.

Petugas dari berbagai instansi pemkab akan kembali melakukan razia kerumunan di masyarakat.

Baca juga: Update 14 Mei: Warga Sumsel positif terinfeksi COVID-19 hari ini bertambah 119 kasus, ini sebarannya

Baca juga: Gubernur Sumsel: PSBB Kota Palembang dan Prabumulih diberlakukan setelah lebaran


Pemkab pun meminta setiap satuan gugus tugas melakukan evaluasi penanganan Corona di Kabupaten OKI.

Komandan Kodim 0402 OKI, Letkol CZi Zamroni tak menyangkal bahwa aktivitas masyarakat terutama di pasar kalangan masih tergolong tinggi sehingga daerah ini masih berisiko terhadap penyebaran virus corona.

“Kegiatan masyarakat di pasar-pasar perlu jadi perhatian, apalagi menjelang lebaran. Tanpa membatasi aktivitas ekonomi, physical distancing perlu diterapkan,” kata dia.

Sementara itu, berdasarkan data Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Sumatera Selatan diketahui, temuan kasus dijumpai di wilayah zona kuning dan merah di 14 kabupaten/kota, sedangkan tiga kabupaten yakni PALI, Empat Lawang dan OKU Selatan masih berstatus zona hijau atau 0 kasus.

Dengan penambahan 119 kasus per 14 Mei 2020, Kota Palembang (zona merah) masih berada di puncak dengan 239 kasus, disusul Lubuklinggau (zona merah) 39 kasus, OKU (zona merah) 27 kasus, Kabupaten Ogan Komering Ilir (zona kuning) 27 kasus, Ogan Ilir (zona kuning) 25, Banyuasin (zona merah) 24 kasus, dan Prabumulih (zona merah) 16 kasus.

Kasus lainnya tersebar di tujuh wilayah zona kuning, yakni Musi Rawas (delapan), Muara Enim (delapan), Lahat (enam), Musi Banyuasin (lima), OKU Timur (empat), Muratara (dua), serta Pagaralam (satu), khusus dari luar Sumsel namun dirawat di Sumsel sebanyak sembilan kasus.