BI ingatkan jika Palembang terapkan PSBB, harus pastikan kelancaran distribusi bahan pokok

id Bank Indonesia, BI,BI Sumsel,BI Provinsi Sumsel,BI perwakilan Sumsel,pertumbuhan ekonomi sumsel,PSBB Palembang,Palembang usulkan PSBB,ekonomi sumsel,e

BI ingatkan jika Palembang terapkan PSBB, harus pastikan kelancaran distribusi bahan pokok

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Selatan Hari Widodo menyampaikan kinerja ekonomi Sumsel triwulan I/2020 pada diskusi secara virtual di Palembang, Jumat (8/5). (ANTARA/Dolly Rosana/20)

Ini harus benar-benar diperhatikan oleh pemprov karena jika sampai tersendat maka akan berpengaruh pada kabupaten/kota lain
Palembang (ANTARA) - Bank Indonesia mengingatkan Pemerintah Kota Palembang jika menerapkan Pembatasan Sosial Berkala Besar dalam waktu dekat, untuk memastikan kelancaran distribusi bahan kebutuhan pokok.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Selatan Hari Widodo di Palembang, Jumat, mengatakan, hal ini mengingat Kota Palembang merupakan kota penghubung ke kabupaten/kota di Sumatera Selatan.

“Ini harus benar-benar diperhatikan oleh pemprov karena jika sampai tersendat maka akan berpengaruh pada kabupaten/kota lain,” kata Hari dalam diskusi secara virtual mengenai kinerja perekonomian Sumsel pada triwulan I/2020.

Ia mengatakan walau dalam PSBB terdapat aturan pengecualian, seperti untuk sektor logistik dan perbankan tapi penerapannya harus dikawal demi memastikan tidak ada distribusi barang yang tersendat.

Hari menjelaskan, persoalan distribusi barang ini menjadi sangat vital dalam kaitan menjaga inflasi daerah.

Sejauh ini, secara tahunan angka inflasi Sumsel masih terjaga yakni 2,48 persen atau masih dibawah acuan BI 3,0 plus minus satu persen.

Bahkan pada April 2020, Sumsel mengalami deflasi 0,15 persen lantaran terjadi penurunan harga kebutuhan seperti daging ayam ras, telur ayam, cabai merah dan beras. Hanya gula pasir saja yang tetap berada di harga tinggi hampir di seluruh wilayah Sumsel di kisaran Rp17.000/Kg.

“Kondisi ini sungguh berbeda dari biasanya setiap berlangsung Ramadhan, atau terjadi anomali karena dampak dari penyebaran corona,” kata dia.

Namun perlu diperhatikan, ancaman dari sisi ekonomi semakin kuat pada bulan-bulan berikutnya jika PSBB diterapkan di Palembang. Hari tak menyangkal bakal menggerus pertumbuhan ekonomi karena pembatasan yang dilakukan menyebabkan kegiatan-kegiatan ekonomi masyarakat menjadi terbatas.

Untuk itu, upaya untuk tetap mengendalikan inflasi harus diperkuat lagi yakni menjaga ketersediaan pasokan, keterjangkauan harga, kelancaran distribusi dan komunikasi efektif dengan masyarakat, salah satunya imbauan agar tidak ‘panic buying’, kata dia.

Sementara ini, usulan Pemkot Palembang untuk menerapkan PSBB ke Kementerian Kesehatan sudah diteruskan Gubernur Sumsel.