Jakarta (ANTARA) - Katy Perry harus berpikir hati-hati untuk memuaskan hasrat ngidam selama pandemik virus corona baru (COVID-19).
Pelantun "Roar" itu mengisolasi diri bersama tunangannya, Orlando Bloom atau ayah dari bayi yang dikandungnya, dan ia menahan diri tidak meminta semangka segar pada pukul 2 dini hari.
Ia belajar untuk bersyukur atas hal-hal kecil selama karantina serta menjaga agar tidak mengidam berlebihan.
"Itu salah satu dari hal-hal di mana biasanya kamu pernah mendengar cerita tentang seorang wanita hamil mendambakan sesuatu dan suami atau tunangannya akan bergegas ke toko kelontong jam dua pagi. Ini tidak perlu terburu-buru ke toko kelontong," ujar Katy dilansir Aceshowbiz, Kamis.
"Ini seperti, 'Apakah kamu benar-benar menginginkan semangka itu? Apakah kamu benar-benar membutuhkan jeruk itu? Apakah kamu benar-benar membutuhkan acar itu? Apakah kamu benar-benar ingin mempertaruhkan nyawamu untuk acar?'," lanjutnya.
Tak hanya menahan diri untuk ngidam, Katy juga berjuang dalam mengontrol emosi selama isolasi diri. Sebab, ia juga tinggal dengan dua keponakannya yang masih kecil.
"Semua orang terus bermasalah dengan kontrol diri akhir-akhir ini. Aku melakukan karantina bersama dua keponakanku, yang berumur tiga dan enam tahun, jadi semuanya tidak begitu rapi seperti sebelumnya," jelas Katy.
Berita Terkait
Remaja tembak mati pelajar dalam insiden penembakan di Iowa, AS
Jumat, 5 Januari 2024 9:49 Wib
BI: Rupiah digital bisa digunakan untuk membeli barang di metaverse
Senin, 5 Desember 2022 12:31 Wib
Gubernur BI nilai UMKM tak bisa maju tanpa klasterisasi
Rabu, 20 April 2022 10:42 Wib
Katy Perry menangkan gugatan hak cipta "Dark Horse"
Jumat, 11 Maret 2022 14:04 Wib
BI: 1,7 miliar penduduk dunia belum punya akses ke sektor keuangan
Kamis, 23 Desember 2021 11:14 Wib
BI perkirakan transaksi e-commerce naik jadi Rp530 triliun di 2022
Sabtu, 11 Desember 2021 18:42 Wib
Gubernur BI proyeksikan ekonomi Indonesia 2022 tumbuh 5,5 persen
Rabu, 2 Juni 2021 15:33 Wib
BI merespons keputusan S&P tahan peringkat BBB/outlook negatif
Jumat, 23 April 2021 8:38 Wib