Kondisi kesehatan Wali Kota Tanjung membaik, alat terapi sudah dilepas

id Alat terapi ginjal,Wali Kota Tanjungpinang, dilepas,corona covid-19

Kondisi kesehatan Wali Kota Tanjung membaik, alat terapi sudah dilepas

Wali Kota Tanjungpinang menerima bantuan alat pelindung diri dan masker di Lanud Tanjungpinang pada 4 April 2020. (ANTARA/Nikolas Panama)

Tanjungpinang (ANTARA) - Alat terapi ginjal Wali Kota Tanjungpinang, Syahrul akan dilepas karena ginjal sudah berfungsi dengan baik, kata Kepala Dinas Kesehatan Tanjungpinang, Rustam.

"Kondisi Pak Wali Kota Alhamdulillah semakin membaik. Fungsi ginjalnya sudah baik, sehingga hari ini direncanakan alat terapi ginjalnya (CRRT) akan dilepas," ujar Rustam di Tanjungpinang, Jumat.

Tekanan darah pada tubuh Syahrul juga sudah stabil. "Saturasi oksigen sudah normal," ucapnya.

Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan Kepri, Tjetjep Yudiana, mengatakan, kondisi Syahrul semakin membaik setelah dirawat hampir dua pekan di Rumah Sakit Raja Ahmad Thabib (RSUP Kepri).

"Kondisi Pak Syahrul semakin hari semakin baik. Kami dapat laporan dari tim medis tadi pagi bahwa pernafasan Pak Syahrul mulai membaik, dengan fungsi jantung dan paru-paru juga membaik," ucapnya.

Ventilator akan dilepaskan dari tubuh Syahrul jika kondisinya semakin membaik.

Sejak beberapa hari lalu, tim medis juga melakukan terapi karena kondisinya ditidurkan sejak dipasang ventilator, alat yang membantu pernafasan. Tubuh Syahrul digerakkan oleh tim medis setiap hari.

"Pelan-pelan kondisi Pak Syahrul berubah menjadi lebih baik. Ini sebuah keajaiban untuk alim ulama seperti Pak Syahrul yang tidak hanya didoakan oleh keluarganya, melainkan juga masyarakat Tanjungpinang," ucapnya.

Syahrul dirawat di ruang ICU Rumah Sakit Raja Ahmad Thabib (RSUP Kepri) sejak Sabtu (11/4). Dua hari kemudian tim medis menyatakan Syahrul terinfeksi COVID-19 berdasarkan hasil tes PCR.

Selain Syahrul, istri dan cucunya juga terinfeksi COVID-19. Bahkan dokter pribadi mereka juga tertular COVID-19.

Sementara anggota keluarga yang lainnya negatif COVID-19 berdasarkan hasil pemeriksaan pertama melalui PCR. Pemeriksaan lanjutan masih dilakukan untuk memastikan mereka tidak tertular COVID-19.*