Dampak COVID-19, Pasar Bedug di Baturaja ditiadakan

id pasar bedug,pasar bedug ditiadakan,dampak covid-19,covid-19,virus corona,pasar baturaja,ramadhan,berbuka puasa

Dampak COVID-19, Pasar Bedug di Baturaja ditiadakan

Kepala Dinas Koperasi dan UKM Ogan Komering Ulu (OKU), Paisol Ibrahim (Antara News Sumsel/Edo Purmana)

Baturaja (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan resmi meniadakan Pasar Bedug selama Ramadan tahun ini dampak dari pandemi COVID-19.

Kepala Dinas Koperasi dan UKM Ogan Komering Ulu (OKU), Paisol Ibrahim di Baturaja, Kamis mengatakan bahwa Ramdhan tahun ini pemerintah daerah setempat tidak menggelar pasar bedug yang biasa digelar di Taman Kota Baturaja setiap tahun guna mengantisipasi kerumunan masa di tengah pandemi virus corona baru atau COVID-19 yang sedang mewabah di berbagai daerah termasuk di Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU).

"Pasar bedug ini ditiadakan sebagai pencegahan dan upaya memutus mata rantai penyebaran COVID-19," jelasnya.

Pihaknya akan melakukan penertiban jika terdapat ada pedagang yang masih nekat berjualan makanan menu berbuka puasa di kawasan Taman Kota Baturaja.

"Untuk penertiban merupakan kewenangan Satpol PP OKU yang akan menertibkan setiap pedagang yang membandel," tegasnya.

Ia mengimbau masyarakat khususnya para pedagang untuk mematuhi protokol kesehatan dan aturan yang dianjurkan pemerintah guna mengantisipasi kerumunan masa dalam jumlah banyak yang berpotensi menyebarkan virus corona.

"Tapi saya yakin, masyarakat OKU bijak dalam bertindak dengan mematuhi aturan pemerintah tersebut," ujarnya.

Sementara menurut Susi, salah seorang pedagang makanan menu berbuka puasa secara terpisah mengaku menerima keputusan pemerintah yang meniadakan pasar bedug guna memutus rantai penyebaran virus corona.

"Paling selama bulan puasa ini saya berjualan makanan di depan rumah saya saja karena lebih aman dari penyebaran virus Corona," ujar dia.